MAKASSAR,UJUNGJARI.COM– Calon gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 2, Fatmawati Rusdi, berbaur dalam suasana penuh kehangatan saat perayaan ulang tahun Ketua Persatuan Masyarakat Kristen Indonesia Timur (PMKIT) Sulsel, Ariella Hana Sinjaya, di Onyx Ballroom, Hotel Myko, Makassar, Jumat (25/10/2024) malam.

Kehadiran sosok perempuan yang mendampingi Andi Sudirman Sulaiman pada pemilihan gubernur (Pilgub) Sulsel 2024 bukan hanya sebagai tamu, tetapi sebagai simbol pluralisme di tengah masyarakat Sulsel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengenakan gaun warna merah muda dan celana krem, Fatmawati tampil elegan di tengah-tengah tamu undangan. Perwakilan umat kristiani dan Tionghoa, termasuk pendeta, menyambutnya dengan hangat.

Mantan Wakil Wali Kota Makassar itu pun tak canggung berbaur, bercengkerama, dan menyapa orang yang ingin berfoto bersamanya.

Hana selaku tuan rumah mengungkapkan kebanggaannya karena bisa merayakan momen istimewa bersama perempuan yang menurutnya memiliki kepedulian yang luar biasa.

Dia juga menegaskan dukungannya kepada Andi Sudirman-Fatmawati (Andalan Hati) pada Pilgub Sulsel.

“Salah satu alasan kami karena ada sosok perempuan yang akan menjadi salah satu pemimpin kami, Ibu Fatmawati Rusdi. Beliau adalah perempuan yang luar biasa. Kami berharap pasangan ini akan menang,” kata Hana.

Fatmawati selama ini memang dikenal memiliki perhatian besar terhadap persoalan yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

Hana, yang juga Komisioner Dewan Pendidikan Makassar, menilai kehadiran perempuan di pemerintahan mampu membawa Sulsel makin maju, terutama bagi pendidikan dan kesejahteraan perempuan serta anak-anak.

“Karena masalah perempuan dan anak-anak tentu bisa diperjuangkan. Saya sudah memperhatikan bagaimana Ibu Fatma sangat perhatian kepada pendidikan, perempuan, dan anak-anak. Tentunya kita berharap beliau bisa didukung oleh seluruh masyarakat Sulawesi Selatan,” ucapnya.

Menurut Hana, pendidikan bagi kalangan kristiani dan Tionghoa masih menghadapi berbagai tantangan, salah satunya kekurangan guru agama di sekolah-sekolah.

Dia pun berharap, jika terpilih, Fatmawati dapat memberikan perhatian lebih pada keberagaman kebutuhan masyarakat, termasuk pendidikan agama.

“Masih banyak sekolah yang tidak ada guru agama Kristen, Konghucu, ataupun keyakinan yang jumlahnya sedikit di Indonesia,” ungkapnya.

Tidak sampai di situ, Hana mengungkapkan Fatmawati yang terlihat begitu menyatu dengan komunitas kristiani dan Tionghoa sebagai sosok sosok yang Pancasialis, tidak pernah canggung menyapa siapa pun.

“Kami juga melihat Ibu Fatma ini sangat dengan kami-kami ini. Menjangkau segala lapisan masyarakat. Sangat Pancasialis, ramah, selalu menyapa. Demikian juga Pak Andi Sudirman,” tutur Hana.

Sementara itu, Fatmawati mengaku senang bisa merajut kebersamaan. Menurutnya, kebersamaan ini harus terus terjaga untuk menjaga kerukunan dan keberagaman di Sulsel. (els)