JAKARTA, UJUNGJARI.COM–Ada yang berbeda dari biasanya di kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Jalan Percetakan Negara, Rabu (2/10).

Ratusan generasi milenial datang ke kantor ini. Mereka ternyata ingin berjumpa dengan Kepala Badan POM RI Taruna Ikrar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Roman kebahagiaan tidak bisa disembunyikan terpancar dari wajah generasi milenial saat jumpa Taruna Ikrar.

Di depan ratusan milenial, Taruna mengatakan BPOM bermimpi menjadi lembaga kelas dunia yang dapat setara dengan institusi pengawas obat dan makanan negara maju, seperti US, FDA, dan lainnya.

Untuk menuju birokrasi kelas dunia, BPOM harus menjulang ke atas, namun tetap membumi dan mengakar.

Lanjut Taruna generasi milenial merupakan Agen Perubahan memiliki peran strategis untuk membantu Tim Reformasi Birokrasi BPOM dalam mempromosikan, melakukan sosialisasi, dan menginternalisasi nilai-nilai
organisasi maupun program reformasi birokrasi kepada pegawai di BPOM.

Yang paling utama, kata dia adalah menjadi pengusaha skin care atau makanan dan minuman di usia muda melalui UMKM. Tentunya BPOM akan mendukung.

Dalam kesempatan ini Taruna berbagi kiat suksesnya mencapai kesuksesan. Ia mengatakan capaian dan kariernya tidak instan. Tapi butuh proses, kerja keras, kerja ulet dan dibarengi doa.

“Khususnya jangan pernah dosa sama kedua orang tua,” beber Taruna.

Sosok Taruna Ikrar dikenal sebagai ilmuwan yang memiliki ratusan karya ilmuah terindex Scopus dengan citazi dan beberapa publikasi tersebut telah terpublish di Nature.

Berdasarkan laman resmi Sinta Kemendikbud, Taruna menduduki peringkat pertama pada afiliasi dan merupakan peringkat kesebelas pada ranking 3 tahun afiliasi.

Peringkat ini ditentukan oleh publikasi yang terindeks Scopus beserta sitasi Scopus dan Google Scholar.

Tercatat bahwa Taruna telah secara rutin melakukan penelitian yang dipublikasi dan terindeks Scopus sejak tahun 2006.

Sedangkan sitasi Google Scholar tercatat sejak tahun 2007 yang mana sitasi paling tinggi berada pada tahun 2021 dengan total 187 sitasi.Google Scholar: 1715 Citations, HIndex 17, i10 index 23 dan 5 publikasi di Nature. (yus)