MAKASSAR, UJUNGJARI— Ketatnya persaingan pasar persemenan di Indonesia. Kini memaksa PT Semen Tonasa masuk dalam kompetisi sejumlah produsen pendatang baru. Tetapi meski dengan kondisi demikian. Perusahaan Semen terbesar di Indonesia Timur ini tetap menjalin kekompakan dengan media didaerah ini.
Hal ini terungkap saat acara Weekend bersama PT Semen Tonasa yang dikemas dalam agenda Media Gathering yang digelar di Hotel Maxone di Makassar dari tanggal 7 hingga 8 September 2024.
Acara Media Gathering ini dibuka langsung Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin didampingi GM Komunikasi dan LGRC, Muh. Akhdarisa, SM Humas dan Sekretariat, Ilyas HM, SM TJSL Andita Sely Bestoro dan Manager Protokol Irwan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin dalam sambutannya dihadapan para jurnalis yang hadir bersama keluarga ini, mengapresiasi adanya kolaborasi dan sinergitas antara PT Semen Tonasa bersama para Jurnalis.
“Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT yang selalu memberikann jalan terbaik dengan memberikan kesempatan untuk tetap menjalin silaturahim bersama para pelaku media,” ujar Asruddin.
“PT Semen Tonasa bisa bertahan ditengah gempuran para pendatang baru produsen Semen dengan adanya dukungan positif dari pihak media. Para kompetitor ini yak terhindarkan dalam menciptakan kompetisi pasar persemenan yang sangat ketat, menantang dan berpotensi memengaruhi pasar Semen Tonasa,” ungkapnya.
Jika 15 tahun lalu, pesaing PT Semen Tonasa masih berjumlah 8 sampai 9 Perusahaan semen, kata Asruddin. “Tetapi kondisi itu 15 tahun lalu. Permintaan pasar akan kebutuhan semen waktu itu masih sangat tinggi dan pasarnya Oligapoli,”ujarnya.
Dijelaskan Asruddin. Kondisi persemenan masa lalu sangat berbeda dengan sekarang terutama tiga tahun terakhir kapasitas produksi nasional jauh lebih tinggi dari pada permintaan. Perang dipasar tidak bisa dihindari.
Setiap bulan ada laporan harga semen dipasar dibanting. Sekarang kita mencoba untuk bertahan. Pemain-pemain baru dari China dengan investasi yang lebih murah. Semen Tonasa 15 tahun lalu memakai teknologi Eropa dan hal itu berbeda dengan teknologi China.
“Kondisi yang mengharuskan kita seperti itu. Jadi kalau ada yang mencoba membandingkan kondisi karyawan kita pada waktu lalu dengan sekarang jauh berbeda. Dirut ini sempat menbeberkan jika Perusahaan Semen Conch dari China sebagai kompetitor berat dalam permainan pasar karena kemampuannya menjual dengan harga yang lebih murah,” jelasnya.
Asruddin yang sedikit merasa khawatir dengan kondisi PT Semen Tonasa ke depan tantangannya sangat keras
Apalagi kondisi pasar sudah dimasuki oleh para pesaing baru.
“Kita berharap ke depan terus berpacu dengan waktu dan inovasi harus selalu ada. Semoga PT Semen Tonasa sukses selallu dan terus memperoleh dukungan dari pihak media,” pungkas Asruddin.
Acara Media Gathering antara PT Semen Tonasa dengan para jurnalis dan keluarganya berlangsung sangat cair karena pihak Humas PT Semen Tonasa menyiapkan berbagai jenis lomba. Ada lomba kuis, domino dan lomba menjalin kekompakan dalam bentuk Outbond.( Udi)