GOWA, UJUNGJARI.COM — Dalam sehari, Jumat (30/8), terjadi kebakaran pada tiga titik lahan yang berada di kota Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Kebakaran lahan itu terjadi di area Manggarupi lahan dekat pemukiman warga, Kelurahan Batangkaluku, lahan samping Balai Diklat BPK Jalan HM Yasin Limpo di Kelurahan Samata, dan lahan pengolahan kayu di Panggentungang, Kelurahan Tamarunang.
Dari data yang dihimpun tim Satgas Damkar yang melakukan penanganan cepat diketahui luasan lahan yang terbakar rata-rata kurang lebih 1 hektare untuk di area Manggarupi dan Samata.

Kebakaran disebabkan adanya warga yang membakar sampah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara di Panggentungan yang terbakar melebar adalah limbah serutan olahan kayu yang sengaja dibakar pemilik pengolahan kayu namun tidak bisa dikendalikan.
Dari tiga lokasi kejadian (terbakar) Dinas Damkar Gowa menurunkan enam armada Damkar masing-masing satu titik dua armada.

Kebakaran ini terjadi Jumat (30/8) pukul 09.00-10.00 Wita pada lokasi Manggarupi, pukul 11.30 Wita pada area Samata, dan pukul 14.30 Wita di area Panggengtungang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Dinas Damkar Gowa, Mustamin Raga yang dikonfirmasi siang tadi sekitar pukul 14.00 Wita, mengatakan, tiga lokasi kebakaran yang masing-masing membakar lahan dan tempat pengolahan kayu itu kini telah berhasil dipadamkan apinya.
Hanya saja, kata Mustamin Raga, masyarakat tetap diimbau agar hati-hati melakukan pembakaran sampah maupun pembakaran lainnya tanpa diawasi ketat.

Soalnya intensitas hawa panas kemarau saat ini cukup tinggi dan sangat ampuh memicu kebakaran.
Sebelumnya, kebakaran lahan juga terjadi di kaki Gunung Bawakaraeng, Kampung Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong.

Kebakaran semak dan lantai hutan ini menimpa Pos 1 dan Pos 2 Gunung Bawakaraeng pada Kamis (29/8) sekitar pukul 21.00 Wita.
Kebakaran yang terbilang jauh dari area pemukiman masyarakat Lembanna ini, kobaran api dipadamkan para Satgas Damkar dari Manggala Agni Daops Gowa yang bermarkas di Kecamatan Parangloe.
Dari hasil pengamatan Satgas Manggala Agni Daops Gowa diketahui yang terbakar adalah jenis tanah kering yang ditumbuhi pinus dan serasa yang merupakan Vivegetasi  mudah terbakar.
Dari luasan 7 hektare yang terbakar yang berhasil dipadamkan tim Satgas Manggala Agni hanya 4 hektare.

Pemadaman ini dilakukan dengan semaksimal mungkin karena dikuatirkan jilatan api yang membakar lantai lahan hutan dapat merambat ke area permukiman meski jaraknya masih sangat jauh.
”Dari 7 hektare yang terbakar yang mampu kami padamkan semalam baru sekitar 4 hektare dan hingga kini kebakaran lahan masih terjadi dan upaya pemadaman kami masih juga berlanjut.

Semoga segera padam keseluruhan,” kata Anugrah selaku Dantim Manggala Agni Daops Gowa yang membawa sekitar 17 personil Satgas dibantu dua orang personel Polsek Tinggimoncong, tiga orang dari Koramil Tinggimoncong, staf Kecamatan Tinggimoncong dua orang serta anggota Polhut KPH dua orang dibantu sekitar 10 orang warga setempat.
Dalam penanganan kawasan hutan terbakar, Anugrah mengatakan, pihaknya menggunakan sarana prasarana berupa satu unit mobil tangki, satu unit mobil triton, lima unit Jet shooter, enam jerigen masing-masing berisi 20 liter, satu unit mesin pompa M3 dan satu unit radio HT untuk mempermudah komunikasi.
Hirsan Bachtiar, salah seorang anggota Forum Komunikasi Pecinta Alam (FKPA) Gowa, mengatakan, sangat penting pihak kepolisian mengusut dan menyidik terjadinya kebakaran di Pos 1 dan Pos 2 Bawakaraeng tersebut.
”Apakah kebakaran disebabkan kekeringan atau cuaca panas atau kelalaian dan ataukah sengaja baik oleh penduduk di sekitar Lembanna Bawakaraeng atau oknum pecinta alam lainnya.

Ini harus diketahui agar bisa mengambil langkah penanganan dan pencegahan lebih baik,” jelas Hirsan.

(saribulan)