MAKASSAR. UJUNGJARI–Selain penggunaan anggaran Tim PKK Kabupaten Takalar yang menuai sorotan tajam, dari mahasiswa dan aktivis Non Governmental Organization (NGO), rutinitas kegiatan para istri Aparatur Sipil Negara (ASN) serta istri sejumlah kepala desa ini, di waktu hari libur kerja, dinilai mengganggu hari berkumpul keluarga.
Aktivis Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Takalar (AMT), Uddin mengungkapkan, dari hasil penelusuran yang dia lakukan, ada sejumlah ASN pria yang mengaku galau dengan rutinitas Tim PKK yang rutin di hari libur. Kendati demikian, para ASN ini hanya bisa mengelus dada seraya membiarkan waktu libur yang sejatinya jadi waktu berkumpul serta bercengkrama riang dengan keluarga menjadi terganggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kegiatan PKK Kabupaten Takalar yang rutin di hari libur, merampas waktu berkumpulnya para pejabat ASN dan keluarganya di Kabupaten Takalar. Termasuk Kepala Desa yang istrinya ada juga yang ikut dalam kegiatan itu,” jelasnya.
Selain itu, Uddin juga tetap kukuh meminta Kejaksaan Negeri Takalar mengusut tuntas penggunaaan anggaran Tim PKK di sejumlah OPD yang dia nilai tidak ada di dalam RKA Pemerintah Kabupaten Takalar.
“Kami menduga ada sekitar Rp1 Miliar lebih dana PKK yang tersebar di sejumlah OPD Takalar. Ini harus diusut,” tegasnya.
Uddin menimpali, sesuai pengetahuannya, tidak ada regulasi yang mengatur bahwa semua SKPD mempunyai nomenklatur penganggaran PKK. Karena di SKPD hanya istri Kepala Dinas yang masuk Tim PKK, yang lainnya Dharma Wanita. Jadi sangat jelas itu. Iniliah soal yang seharusnya ditelisik oleh Kejaksaan Negeri Takalar,” tegasnya. (jaya)