GOWA, UJUNGJARI.COM — Salah satu inovasi aksi yang digelontorkan TP PKK Kecamatan Bajeng Barat adalah Rumah Belajar dan Posyandu (Rubel Pandu). Rumah Belajar ini dibentuk sebagai tempat para kader belajar. Tujuannya untuk peningkatan kapasitas kader. Program Rumah Belajar ini juga disertai dengan peningkatan kelayakan pelayanan Posyandu.

Ketua TP PKK Kecamatan Bajeng Barat Nurhudayah mengatakan, inovasi ini menjadi upaya kader PKK dan kader Posyandu belajar untuk meningkatkan kapasitasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami melihat masih banyak kader yang membutuhkan pembinaan baik pengelolaan administrasi, pembinaan tentang program kerja maupun cara mengedukasi masyarakat. Selain itu Rubel Pandu (Rumah Belajar dan Posyandu) ini sebagai wadah untuk memudahkan melakukan koordinasi hingga ke tingkat desa. Inovasi Rubel Pandu ini mulai berjalan pada Juni 2024 dengan jadwal kegiatannya setiap hari Rabu mulai pukul 10.00 – 12.00 siang, ” kata Nurhudayah di hadapan Tim SMEP TP PKK Kabupaten Gowa, Rabu (16/7).

Selain Rubel Pandu, TP PKK Bajeng Barat juga membuat inovasi Assipaka atau sebuah kreasi tentang pangan lokal.

Nurhudayah yang juga Plt Ketua PKK Desa Kalemandalle menjelaskan, inovasi Assipaka ini memanfaatkan hasil pangan lokal yang ada di kebun menjadi produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi sehingga mampu membantu pendapatan keluarga.

“Hasil dari inovasi ini seperti kripik bayam, kripik pepaya, kripik pare dan selanjutnya akan membuat kripik kangkung, ” jelas Nurhudayah.

Wakil Ketua TP PKK Gowa Mussadiyah Rauf mendukung dua program inovasi TP PKK Bajeng Barat. Mussadiyah bahkan berharap dua inovasi ini dapat berjalan dengan baik.

“Setiap desa perlu memanfaatkan pekarangan rumah sebagai wadah bercocok tanam. Dengan menanam sejumlah bibit sayur yang dapat dikonsumsi sehari-hari, atau bahkan bisa menjadi ladang rupiah. Semua rumah bisa memanfaatkan pekarangan atau lahan kosongnya dengan menanam berbagai jenis sayur mayur, setidaknya untuk dikonsumsi sendiri bersama keluarga, tentu akan menghemat pengeluaran bahkan bisa menjadi usaha rumahan dengan mengolahnya menjadi bahan makanan,” kata Mussadiyah yang menyempatkan diri bersama rombongan meninjau kebun PKK Bajeng Barat yang mengembangkan tanaman sayur mayur dan sudah siap panen.-