GOWA, UJUNGJARI.COM — Event Beautiful Malino (BM) V usai. Yang tersisa hanya sampah. Disebutkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gowa bahwa volume sampah pasca event BM untuk tahun ini sangatlah tinggi.

Pasalnya sampah yang dihasilkan pengunjung selama di Malino (tiga hari rangkaian event) diestimasi sebanyak 16 ton. Hal itu diketahui dari perhitungan satu truk optimal memuat 4 ton sampah, dimana untuk pengangkutan sampah sisa BM V DLH mengerahkan 4 unit truk sampah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara pada BM IV tahun 2023 sampah yang dihasilkan hanya 12 ton dan DLH hanya mengerahkan 3 unit truk sampah.

“Iya tahun ini sampah yang kita angkut dari Malino pasca event BM V sebanyak 16 ton. Itu dihitung dari pengangkutan sampah yang menggunakan 4 unit truk sampah. 4 truk ini full sampah. Kalau event tahun lalu kita hanya menurunkan 3 unit truk saja sehingga estimasi volume sampah pada BM IV itu sebanyak 12 ton. Volume sampah pada BM 2024 ini jauh lebih besar karena mencapai 16 ton dibanding tahun 2023 yang hanya 12 ton, ” jelas Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa Azhari Azis saat dikonfirmasi, Rabu (17/7) pagi via pesan WhatsApp.

Dikatakan Azhari, sampah-sampah tersebut dijemput di tiga titik yakni kawasan taman hutan pinus, lokasi summer camp dan lokasi bazaar kuliner.

“Proses pengangkutan sampah kita mulai sejak Senin (15/7) hingga Selasa (16/7) kemarin. Kami menurunkan 10 petugas pembersihan dengan 4 unit truk sampah. Jadi petugas kebersihan mulai bekerja mulai Senin hingga Selasa kemarin. 4 truk sampah ini bergerak dari Malino menuju TPA (tempat pembuangan akhir) di Caddika, Desa Pabbentengang, Kecamatan Bajeng, ” tambah Azhari.

Diakui Azhari, volume sampah sisa event BM tahun ini memang cukup tinggi sebab pihaknya menambah 1 unit truk sementara pada BM 2023 hanya menggunakan 3 unit truk.

“Jadi volume sampah sisa event dari 2023 ke 2024 itu bertambah 4 ton yakni dari 12 ton menjadi 16 ton, ” kata Kadis LH Gowa.

Untuk pembersihan sampah di lokasi taman hutan pinus Malino, petugas DLH dibantu para penjual di kawasan tersebut. Seperti dikatakan seorang ibu bernama Dg Sarimma yang selama event ikut jualan cendol di hutan pinus.

Kepada BKM saat dijumpai saat beristirahat di taman pinus,. Minggu (14/7) sore, untuk pembersihan sampah di taman pinus pihak pengelola taman pinus mengerahkan para penjual kakilima.

“Iye kami semua yang jualan di taman hutan pinus ini akan bergotong royong mengumpul sampah. Kalau sudahmi ivenga ini, membersihkanki semua. Mungkin Senin itu mulai maki membersihkan, ” kata Dg Sarimma yang menjual cendol keliling di taman pinus Malino. –