GOWA, UJUNGJARI.COM — Malang nian nasib Syarif Aziz (47) warga Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel. Syarif menjadi korban perampokan yang kemudian dibunuh orang tak dikenal (OTK) di Muka, Malasyia pada Senin (10/6/2024).
Keberadaan Syarif di Malaysia sejak 2022 menjadi seorang TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dengan job sebagai sopir pribadi di keluarga tempat kerjanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait kematian Syarif tersebut, pihak keluarganya mengaku sangat kehilangan. Wandayani Azis, adik korban saat ditemui di rumah duka di Bukit Tamarunang, Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu mengatakan bahwa keluarganya baru mengetahui jika almarhum meninggal pada 15 Juni 2024.
“Kabar meninggalnya almarhum disampaikan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa saat mendatangi rumah duka.
” Saya baru tau itu kalau kakakku meninggal ditanggal 15 Juni padahal kakakku meninggal itu pada 10 Juni, katanya kakakku didapat sama temannya di pinggir jalan di Muka, di Malaysia,” ungkap Wandayani, Rabu (19/6/2024).
Wandayani menambahkan bahwa saat ditemukan, barang berharga milik korban sudah hilang di tempat kejadian perkara (TKP) dan di bagian badan almarhum ditemukan beberapa luka lebam.
” Katanya barang-barangnya seperti KTP, visa, handphone juga mobil bosnya hilang semua. Dibadannya juga ada luka lebam,” kata Wandayani.
Lurah Tamarunang Mukhtar Ninra yang dihubungi, Kamis (20/6) membenarkan jika TKI yang meninggal di Malasyia merupakan warganya di Tamarunang.
Diakui Mukhtar, almarhum Syarif dikenal sebagai pribadi yang baik dan aktif berorganisasi di Tamarunang sebelum memilih jadi TKI ke Malaysia.
“Saya akui bahwa almarhum orang yang baik, selain aktif organisasi, dia juga sebagai orang yang berjuang hingga masjid di perumahannya terbangun. Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan Pemkab Gowa
berupaya untuk memulangkan almarhum ke tanah air. Pak Bupati Gowa sudah perintahkan instansi terkait seperti Dinas Tenaga Kerja dan Dinsos untuk mengurus kepulangan almarhum ke Gowa,” kata Lurah Tamarunang.
Sementara itu Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa Muh Sabir Bangsawan yang dikonfirmasi terkait pemulangan jenazah, Jum’at petang mengatakan kabar meninggalnya Syarif ini disampaikan oleh Disnakertrans Sulsel.
“Iya saya mendapatkan info ini dari Disnakertrans Sulsel. Kemudian saya sampaikan kepada pimpinan lalu kepada pihak keluarga di Tamarunang. Kami belum tahu pasti modus kenapa sampai tewas apalagi oleh para warga dekat TKP. Yang jelas informasi dari provinsi bahwa warga di sana menemukan jazad korban di pinggir jalan, ” kata Sabir.
Ditanya soal perusahaan mana yang membawa korban ke Malaysia sebagai TKI, Sabir mengatakan belum ditahu perusahaan apa, yang jelas diindikasi korban diberangkatkan secara ilegal karena tidak terdaftar. Jika tidak resmi, KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) kadang kesulitan menanganinya.
“Meski begitu, kami selaku pemerintah tetap melakukan mediasi dan koordinasi untuk pemulangan jenazah korban. Dan untuk proses itu pihak keluarga korban sudah berkoordinasi dengan majikan korban disana. Kita tunggu perkembangan selanjutnya, ” kata Kadis Nakertrans Gowa.
Sementara itu pihak keluarga korban menginformasikan jika jenazah korban segera dipulangkan ke Indonesia ke kampungnya di Gowa melalui rute
Entikong-Pontianak pada 23 Juni 2024 menggunakan jalur darat menumpangi mobil Ambulans KB 9039 AP. Kemudian lanjut dari
Pontianak – Jakarta pada 23 Juni 2024 lewat jalur udara menggunakan Super Air Jet IU 0683 (pada pukul 19.15- 20.45 Wib). Lalu dari Jakarta-Makasar pada 24 Juni 2024 menggunakan pesawat Lion Air JT 0898 (pada pukul 01.30-04.50 Wita).
“Sesuai hasil konfirmasi pihak keluarganya, jenazah korban setibanya di bandara Sultan Hasanuddin Senin subuh dan akan diantar langsung ke rumah duka di BTN Bukit Tamarunang Blok E6/7, RT/RW 007/007 Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Jenazah akan dijemput mobil ambulans yang disiapkan keluarga almarhum, ” kata Kadis Nakertrans Gowa. –