Oleh: Ahmad Razak (Dosen Psikologi UNM Makassar)
BERDASARKAN Keppres No. 24 Tahun 2016, Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni setiap tahunnya. Penetapan ini mengacu pada sidang yang dilakukan oleh BPUPKI untuk merumuskan dasar-dasar negara pada tahun 1945.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pancasila berasal dari Bahasa Sansekerta yang merujuk pada kata “panca” yang berarti lima dan “sila” yang berarti prinsip atau asas. Fungsi utama Pancasila adalah menjadi ideologi, pandangan hidup, dan prinsip bernegara bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Pada peringatan Hari Pancasila ini, POLDA Sulsel menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya anak muda sebagai generasi penerus bangsa untuk senantiasa mengamalkan Pancasila di kehidupan sehari-hari.
Sila pertama pada Pancasila menitikberatkan pada sikap-sikap seperti menjalankan ajaran agama masing-masing dan menjaga toleransi antar penganut agama lain. Indonesia saat ini mengakui 6 agama, sehingga saling menghargai antar pemeluk agama sangat diperlukan untuk menjaga ketentraman dan keamana dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap warga negara juga perlu untuk menjalankan anjuran agamanya masing-masing, sebab setiap agama tentunya mengajarkan kebaikan. Sila kedua mengajarkan kita untuk saling menjunjung tinggi HAM, menghormati pendapat orang lain, dan menolong sesama utamanya yang membutuhkan bantuan.
Polda Sulsel dan jajarannya selalu berada di garda terdepan dalam menolong warga yang memerlukan bantuan. Musibah banjir yang menimpa beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan baru-baru ini yang mengakibatkan berbagai kerusakan mendapatkan perhatian khusus dari POLDA Sulsel dan Polres di masing-masing daerah yang terdampak.
POLDA Sulsel mengirimkan berbagai bantuan seperti makanan, pakaian, dan bantuan lainnya. Sikap ini merupakan perwujudan dari sila kedua dan diharapkan bisa dijadikan contoh bagi generasi muda. Persatuan Indonesia yang merupakan sila ketiga menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong, menghargai keberagaman budaya, dan menjaga persatuan.
POLDA Sulsel senantiasa mengerahkan seluruh jajarannya hingga ke daerah untuk berpartisipasi bersama masyarakat dalam kegiatan gotong royong. Hal ini bertujuan untuk menciptakan rasa persatuan dan menghilangkan sekat antara masyarakat dan polisi, karena kedua pihak ini perlu bersatu dan bekerjasama dalam mewujudkan Indonesia yang aman dan tenteram.
Sila keempat mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan demokrasi, musyawarah, dan menghargai pemimpin. Pada Pemilu lalu, POLDA Sulsel sering menghimbau kepada masyarakat, khususnya anak muda untuk menggunakan hak pilihnya pada pesta demokrasi namun tetap menjaga kerukunan antarsesama dan menghindari terjadinya polarisasi.
Sila terakhir, yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tentunya menekankan pada pemberian rasa keadilan kepada seluruh masyarakat tanpa memandang suku, agama, ras, maupun tingkat sosial ekonomi.
Pelayanan yang diberikan oleh POLDA SULSEL tentunya menggunakan prinsip ini. Tidak ada perlakuan khusus pada masyarakat yang dianggap memiliki status sosial yang tinggi misalnya. Seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan bantuan dari kepolisian akan memperoleh pelayanan yang sama. Prinsip ini senantiasa dijaga dan dipertahankan untuk menjaga nilai Pancasila itu sendiri dan menjaga marwah institusi kepolisian.
Peringatan Hari Pancasila ini menjadi perenungan bagi kita semua untuk senantiasa mengamalkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kerja, sekolah, bermasyarakat, bahkan dalam keluarga.
POLDA Sulsel setiap saat berkomitmen untuk mewujudkan Sulawesi Selatan yang aman, tertib, dan tentram dengan memberikan contoh kepada masyarakat terkait sikap yang tepat dalam bernegara dan bermasyarakat.
Penekanan yang khusus diberikan kepada para generasi muda yang merupakan populasi Indonesia terbanyak saat ini dan nantinya, 10 hingga 20 tahun mendatang akan menjadi pengambil keputusan untuk Indonesia. Polda Sulsel optimis, jika nilai-nilai Pancasila dipahami dan diamalkan, Indonesi Emas 2045 bisa terwujud. (*)