GOWA, UJUNGJARI.COM — Tahun 2024 ini, BM Gowa sempat juga diusulkan bersama lima event besar di Sulsel untuk masuk program pariwisata nasional KEN (Kharisma Event Nusantara) untuk tahun 2024.

Namun sayang, dari enam event besar di Sulsel yang diusulkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel hanya empat event yang lolos yakni F8 Makassar, Toraja International Festival, Festival Phinisi Bulukumba dan Festival Salo Karajae Parepare.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sedangkan dua usulan lainnya yakni Event Beautiful Malino Kabupaten Gowa dan Festival Takabonerate Kabupaten Kepulauan Selayar tidak lolos masuk KEN 2024 berdasarkan hasil kurasi dari Kementerian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif (Kemenparekraf RI).

Terkait tak lolosnya Event BM Gowa masuk KEN 2024, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa Andi Tenriwati Tahri kepada BKM, Jumat (3/2) mengatakan dari enam kabupaten yang masuk kemarin kualifikasi dan kemudian diakurasi, ternyata dua event tidak lolos.

“Iya dari enam event Sulsel yang dikualifikasi dan dikurasi oleh Kemenparekraf, ternyata dua event tidak lolos yakni Selayar dan Gowa. Kalau F8 Makassar masuk apalagi dia masuk Top 10. Juga Toraja Internasional Festival, Phinisi Festival Bulukumba dan Festival Salo Karajae Parepare, ” kata Tenri.

Karena tak lolos itulah, Tenri mengatakan, hingga kini pihaknya berupaya menjalin komunikasi apa masalah yang mendasari sehingga Event BM Gowa tidak masuk KEN 2024 ini.

“Sempat saya mengira-ngira mungkin karena batasan jumlah event hanya 100 event dibagi ke seluruh 38 provinsi. 100 event untuk 38 provinsi untuk berapa ratus kota dan kabupaten, itu tentu tidak akan terkafer semua. Kualifikasinya juga BM kita mungkin ada yang membuat kurator tidak sesuai sehingga Beautiful Malino ini dinilai kurang maksimal. Tentu ini menjadi pe-er buat kita,” jelas mantan Kabag Humas Setkab Gowa ini.

Ditanya langkah apa yang akan diambil Pemkab Gowa, menurut Tenri, untuk Event BM mendatang, akan dirancang lebih berkonsep natural atau lebih kepada penguatan budaya lokal.

“Iya kami akan melakukan BM dengan konsep lebih natural dam lebih prioritas kearifan lokal atau budaya lokal. Semisal, beberapa ornamen dalam event itu jangan aktificial jadi betul-betul natural dan sarat budaya lokal apalagi event kita itu terpusat di kawasan hutan. Jadi itu yang perlu kita benahi dan perbaiki kedepan. Event BM kemarin itu penguatan mungkin kurang pas. Insya Allah tahun ini kita akan benahi dan konsepnya lebih diangkat dari budaya lokal. Mungkin perlu ada rempak gendang (musik ganrang bulo) besar-besarandan masif saat acara nanti,” tambah Tenri.

Sebelumnya, Disbudpar Sulsel telah mengajukan enam event unggulan untuk dikurasi oleh Kemenparekraf. Namun dua di antaranya tidak berhasil lolos dalam proses kurasi tersebut.

Seperti dikatakan Sekretaris Disbupdar Sulsel Andi Munawir bahwa tidak masuknya event BM Gowa ke agenda KEN 2024 karena Munawir menilai event tersebut masih ada yang perlu dibenahi.

“Mungkin ada beberapa yang menurut Kementerian perlu dibenahi. Saya belum terima hasil review-nya. Apa-apa saja yang perlu dibenahi,” kata Munawir.

Dijelaskannya, ada beberapa poin yang dijadikan standar dalam penetapan KEN ini. Kriteria itu menjadi komitmen yang harus dipenuhi pemerintah kabupaten kota agar kegiatan berlangsung lancar.

“Jadi KEN itu punya standar. Pertama, memiliki ciri khas dan keunikan yang tidak ditemukan di daerah lain. Kedua, festival minimal dilakukan tiga kali di daerah dengan komitmen supportingnya dengan program pemda setempat. Ketiga, pelaksanaannya itu dengan konsep pentahelix. Pentahelix itu ada unsur pemerintah, akademisi, media, masyarakat serta industri bisnis. Keempat, event juga tidak mengandung unsur SARA. Boleh ada penambahan festival musik, budaya, atraksi alam dan atraksi seni,” papar Munawir.

Sekadar diketahui, Event Beautiful Malino (BM) telah digelar Pemerintah Kabupaten Gowa selama empat kali yakni mulai 2017, 2018, 2019 dan 2023. Keempat momen event ini telah berjalan dengan baik. Kecuali pada 2021 dan 2022, event pariwisata ini sempat fakum sebab masa covid-19. Dan kembali digelar Pemkab Gowa pada 14-16 Juli 2023 kemarin. –