MAKASSAR, UJUNGJARI – Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, menyapa anak-anak muda Kota Makassar bersama Calon Legislatif Dapil I Sulawesi Selatan dari PDIP, Ridwan Andi Wittiri. Ridwan Andi Wittiri menggambarkan Mahfud MD, yang dikenal sebagai ‘Karaeng Tojeng’ di Makassar, sebagai sosok yang jauh dari masalah hukum.

“Saya belum berfikir satu putaran dua putaran, belum berpikir koalisi, pokoknya menang dulu,” kata Mahfud MD di Makassar, Sabtu (13/1/2024). Di Makassar, Mahfud MD dijuluki Karaeng Tojeng oleh masyarakat Galesong, yang dalam bahasa Indonesia berarti “Pembawa Kebenaran.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mahfud MD, yang juga menjadi pembicara di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, menyatakan bahwa jika Ganjar-Mahfud MD menang dalam Pilpres 2024, hukum akan menjadi panglima untuk kesejahteraan rakyat. “Kesejahteraan rakyat panglimanya penegakan hukum, kenapa? Saya sering mengatakan begini, sudahlah hukum di Indonesia itu tidak bisa disembunyikan, memang hukum kita itu compang camping. Pembuatannya compang camping, pelaksanaannya compang camping,” ungkapnya.

Mahfud MD membuktikan pernyataannya dengan merujuk pada data dari lembaga internasional yang berpusat di Jerman. Menurut survei tersebut, hukum di Indonesia dianggap tidak memiliki kepastian penegakan.

“Maka di Indonesia, indeks persepsi korupsinya sekarang turun drastis, akibatnya kemiskinan kita sekitar 9,7 persen,” ucapnya.

Mahfud MD tidak hanya berbicara, melainkan juga menyajikan solusi. Dia menunjukkan bahwa penanganan korupsi harus tegas, birokrasi tidak boleh bertele-tele, dan konflik kepentingan di dalamnya harus diatasi. Dalam berbagai bidang, dari pusat hingga daerah, Mahfud MD mengingatkan akan potensi korupsi yang ada.

Sementara itu, Ridwan Andi Wittiri, dalam beberapa kampanyenya, menekankan bahwa profil Mahfud MD tidak memiliki celah. Dengan pengalaman di lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif, serta rekam jejak tanpa cela, Mahfud MD menjadi pilihan utama bersama Ganjar Pranowo.

“Pernah menjadi anggota DPR, pernah menjadi Ketua MK, sekarang Menko Polhukam. Kenapa kita mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD? Karena tidak pernah tersangkut masalah hukum,” tegas Ridwan Andi Wittiri. (*)