GOWA, UJUNGJARI.COM — Banjir yang selalu merendam poros jalan Dusun Tombongi, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa yang kerap mematahkan lancarnya arus lalulintas jika hujan turun untuk tahun ini tidak akan diperbaiki.

Hal itu disebabkan poros jalan rusak dan menjadi kantong air di jalan provinsi tersebut, tidak dianggarkan dalam APBD TA 2024 oleh Pemerintah Provinsi Sulsel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tidak masuknya perbaikan poros jalan Tombongi (jalur menuju kota wisata Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa) ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Preservasi Jalan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Sulsel Irawan Dermayasmin.

Saat dikonfirmasi, Selasa (9/1), Irawan mengaku perbaikan untuk ruas jalan tersebut dan sekitarnya tidak dianggarkan pada APBD 2024 ini.

Poros Tombongi saat banjir. (foto/ist)

Irawan menyebutkan, jalan provinsi tersebut belum bisa ada penanganan sebab tidak dimasukkan ke APBD 2024 ini.

“Iya statusnya memang jalan provinsi tapi untuk penanganannya belum kita alokasikan pada tahun ini (2024). Meski begitu, kami sedang mengupayakan adanya penanganan sementara pada drainase jalannya. Apalagi jalan ini merupakan ruas utama penghubung Makassar ke Malino, Gowa. Pada tahun 2023 lalu, ruas jalan ini sempat diupayakan untuk diperbaiki namun karena ada recofusing anggaran dalam APBD Perubahan (2023) sehingga membuat pengerjaan jalan ini tertunda, ” papar Irawan.

Diakuinya pula jika Pemerintah Kabupaten Gowa pernah menyurat. Sehingga tahun 2023 dianggarkan. Tapi tidak terlaksana karena refocusing pas APBD Perubahan.

“Nanti akan dicek kembali bagaimana upaya sementara supaya tidak tinggal airnya. Paling tidak, airnya bisa mengalir karena jalan poros juga,” kata Irawan.

Sebelumnya, sama seperti tahun-tahun lalu setiap musim hujan, poros jalan di Tombongi tersebut akan terendam air hujan. Sebab tidak ada pembuangan air. Ada drainase namun hanya satu yakni di sebelah kanan jalan sementara di sisi kiri tidak ada.

Tak heran setiap hujan turun, baik deras maupun tidak, air hujan tertampung di jalan hingga sepanjang 100 meter. Akibatnya arus lalulintas di KM 53 tersebut, mengalami macet lantaran kendaraan ngadat di tengah jalan. Ada yang mogok sehingga harus didorong ramai-ramai oleh warga ke jalan yang tidak ada genangan. Seperti terjadi pada Senin (8/1) lalu. Ratusan kendaraan mobil terjebak macet lantarannya banyaknya sepeda motor dan mobil ceper yang mogok sehingga memperlambat arus lalulintas.

Camat Parangloe, Kabupaten Gowa, Muh Nur Agung MK yang dimintai tanggapannya terkait tidak masuknya perbaikan jalan Tombongi pada APBD Sulsel TA 2024 mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Namun Agung berharap semoga upaya Pemprov melakukan segera penanganan drainase semoga bisa segera direalisasikan.

“Kami juga sudah berupaya untuk meminimalisir genangan dengan melakukan kerja bakti dan menormalisasi sedimen tanah yang tertinggal di drainase tersebut, juga menambal memberi dengan sirtu jalanan yang berlubang. Hanya itu kemampuan kami. Semoga penanganan drainasenya bisa secepatnya agar banjir tidak terjadi lagi jika hujan turun karena sekarang musim hujan,” timpal Camat Parangloe.-