MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Suhu di tanah suci saat musim haji 2019 ini cukup ekstrim, hampir mencapai 50 derajat celcius baik di Makkah dan Madinah.

Humas IDI Kota Makassar Dr Wachyudi Muchsin SH menghimbau agar jemaah haji harus disiplin memakai masker, sebab debu serta ribuan jamaah dari penjuru dunia akan menyatu saat wukuf di Arafah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu tentunya rawan adanya muncul penyakit bawaan di negara masing masing dan jamaah diharapkan banyak minum air setiap dua jam.

Dr Dewi Setiawati yang juga dokter tim Tazkiyah Travel menambahkan cuaca kali ini sangat panas bisa menyebabkan dehidrasi, tekanan darah tinggi, kelelahan serta gangguan pernafasan. Apalagi jemaah banyak usia lanjut yang kesehariaannya jarang lakukan aktivitas berat sehingga berdampak penurunan kondisi kesehatan.

Sangat mungkin jamaah mengalami kejang panas (heatstroke). Kejang panas terjadi saat suhu tubuh meningkat drastis, lebih dari 45 derajat celsius.

Biasanya disertai dengan sakit kepala berkunang-kunang, keringat bercucuran, dan mual. Terkadang juga disertai kondisi kulit yang memerah dan kebingungan.

Untuk itu, jamaah di wajibkan memperbanyak konsumsi minum air, konsumsi buah buahan untuk menghindari dehidrasi.

“Selain itu jamaah bisa kena resiko hipertensi gangguan pernafasan karena debu. Gangguan tersebut biasanya berupa batuk dan pilek. Sedangkan, hipertensi dipicu salah satunya karena kurang istirahat,” ungkap dokter Dewi. (*)