MAKASSAR, UJUNGJARI.COM- Anggota DPRD Kota Makassar, Imam Musakkar memaparkan kepada masyarakat perihal peran PDAM sebagai perusahaan daerah. Khususnya dalam menyediakan air bersih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Demikian disampaikannya saat Sosialisasi Penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar. Bertempat di Hotel Swiss-Belinn, Jalan Boulevard, Sabtu (02/11/2023).
Legislator dari Fraksi PKB ini menjelaskan bahwa PDAM Makassar merupakan salah satu perusahaan daerah milik Pemerintah Kota. Tugasnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
“Jadi PDAM melakukan pemanfaatan umum atas air yang bersih yang ada di kota Makassar. Kemudian memenuhi kebutuhan air masyarakat,” jelasnya.
Melalui perda ini, Imam mengatakan masyarakat bisa lebih paham peran PDAM. Termasuk dalam upaya menyalurkan air bersih secara merata.
“Ada beberapa tujuan dari PDAM adalah menyediakan air bersih secara berkesinambungan dan merata kepada masyarakat,” katanya.
“PDAM juga bertugas untuk berkontribusi dalam pembangunan Kota Makassar dengan meningkatkan pendapatan asli daerah,” tambah Imam.
“Inilah maksud dari tujuan perda ini dibuat. Jadi yang lebih paham adalah pijak PDAM makanya kita undang untuk sosialisasi ini,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas PDAM Makassar, Idris Tahir mengatakan tugas PDAM memang berfokus pada penyediaan air bersih.
Hanya saja ia meminta warga bersabar ketika air bersih tidak ada di saat musim kemarau. Sebab, air baku tengah mengalami kekeringan.
“Air kami itu bersumber di Maros dan Gowa. Banyak keluhan masuk tidak ada air karena El Nino ini, padahal memang air baku kita itu lagi kering. Jadi memang tidak ada,” ujarnya.
Terakhir, Abdul Muis selaku Sekretaris Camat Panakkukang berharap warga dapat memahami peran PDAM Makassar. Terkhusus upaya mereka dalam menyediakan air bersih.
“Saya baru tahu kalau PDAM itu dua air sumbernya di Gowa dan Maros dan menyuplai air 1,6 juta warga di kota Makassar,” katanya.
“Ini perlu memang kita mensosialisasikan karena sampai saat ini masih banyak yang tidak tahu. Saya pun baru tahu setelah dijelaskan. Ini harus disosialisasikan,” tukas Abdul Muis. (*)