JAKARTA,UJUNGJARI.COM–Sembari mempersiapkan Musyawarah Besar Luar Biasa Dewan Kesenian Sulawesi Selatan (DKSS) yang akan digelar tanggal 22-23 Desember 2023 mendatang, Arifin Manggau yang juga Ketua Panitia Mubeslub menyempatkan hadir pada Musyawarah Nasional Dewan Kesenian Indonesia yang akan di gelar besok di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta, 10-13 Desember 2023.
Arifin juga didaulat sebagai Steering Committee pada kongres dewan kesenian itu. Dosen Universitas Negeri Makassar ini menjadi SC bersama 16 tokoh kebudayaan di Indonesia. Meski begitu, Arifin tetap mengontrol persiapan Mubeslub DKSS di Makassar serta cukup intens berkomunikasi dengan panitia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Musyawarah Nasional yang akan dibuka oleh Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid dan diikuti sekurang-kurangnya 300 peserta yang terdiri dari perwakilan Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan seluruh Indonesia, para pemangku kepentingan seni-budaya, lembaga, institusi dan organsiasi seni budaya, pemerintah, perwakilan komunitas serta individu pelaku seni dan budaya. Mereka adalah pihak-pihak yang merepresentasikan masyarakat
seni-budaya seluruh Indonesia.
Tema yang diangkat adalah “Transformasi Dewan Kesenian dan/ atau Dewan Kebudayaan untuk Tata Kelola Kebudayaan”. Munas akan dilakukan dalam sesi sidang pleno maupun sidang-sidang komisi, dengan pemateri atau narasumber para pengampu Dewan Kesenian dan atau Dewan Kebudayaan.
Narasumber itu antara lain Hapri Ika Poigi (Dewan Kesenian Sulawesi Tengah); Halim HD (Pengamat dan Networker Kebudayaan); Bambang Prihadi (Dewan Kesenian Jakarta); perwakilan komunitas seni-budaya seperti Akhmad Khairudin (Komunitas Hysteria Semarang); Wayan Udiana (Pendiri Teater Kene Bali); Angga Djamar (Manajer Nan Jombang Dance Company Sumatera Barat); Max Binur (Pengawas Papuan Vices dan Direktur Bengkel Pembelajaran Antara Rakyat [Belantara] Papua).
Juga pemengang otoritas di pemerintahan seperti Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas; Direktur Jenderal Otonomi Daerah Akmal Malik; Ketua Tim Refomasi Birokrasi Nasional Soni Soemarsono dan Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid.
Selain itu akan hadir Walikota Ternate Dr. M Tauhid Soleman; Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Teguh Setyabudi; Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (Apeksi) Alwis Rustam; Bappenas;2 Ketua Dewan Kesenian Kota Bandung Rahmat Jabaril; Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Atika Nur Rahmania; Anom Astika (Koodinator Penyusunan PPKD Direktorat
Jenderal Kebudayaan).
Dewan Kesenian dan/atau Dewan Kebudayaan adalah organisasi atau lembaga yang lahir dari masyarakat yang disahkan dan dikukuhkan oleh pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Kota sebagai mitra aktif dalam upaya pemajuan kebudayaan dan kesenian. Artinya, Dewan Kesenian dan/atau Dewan Kebudayaan merupakan representasi masyarakat seni-budaya secara umum.
Munas ini memiliki dua tujuan. Pertama, tujuan spesifik berupa penyusunan agenda transformasi Dewan Kesenian dan/ atau Dewan Kebudayaan menuju peran dan fungsinya yang ideal untuk pemajuan kesenian dan kebudayaan Indonesia masa depan; merumuskan skema yang tepat maupun perangkat penopangnya, termasuk perangkat regulasi, untuk melakukan transformasi kelembagaan berikut rancangan sinergi dengan pemangku kepentingan utama, yakni pemerintah, masyarakat seni dan budaya, serta publik.
Selain itu juga merumuskan langkah-langkah implementasi dalam transformasi kelembagaan yang dapat diimplentasikan oleh para pemangku kepentingan yang terlibat dalam kegiatan pemajuan kesenian dan kebudayaan.
Kedua, tujuan umum berupa penyusunan kesepakatan dalam konteks pemajuan kebudayaan untuk mendorong pengarus-utamaan kesenian dan kebudayaan dalam strategi dan pelaksanaan pembangunan bangsa di masa depan. Munas yang difasilitasi oleh Direktoral Jenderan Kebudayaan, Kemendikbudristek, ini memang sengaja dilaksakan bersamaan dengan proses politik menjelang pemilihan Presiden yang akan menentukan arah perjalanan bangsa ini. (bs)