MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Pemerintah Kota Makassar berkomitmen untuk terus menjaga kualitas udara di Kota Makassar. Sebab, saat ini polusi dan pencemaran udara menjadi permasalahan serius di beberapa kota di Indonesia.
Berdasarkan data dari IQAir, kualitas udara di Kota Makassar masuk dalam kategori sedang. IQAir yang merupakan perusahaan teknologi asal Swiss menunjukkan tingkat polusi udara di Makassar berada pada indeks 56 atau sedang dengan polutan utama yakni PM2.5.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Makassar dalam menjaga kualitas udara yakni melalui program vertical garden yang berada di lorong wisata.
Kepala Bidang RTH Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Azhar Anwar mengatakan kehadiran vertical garden di ini bertujuan untuk menghadirkan suasana hijau dengan metode penanaman yang dapat dilakukan di rumah dan bangunan yang terdapat di lorong wisata Kota Makassar.
Menurut Azhar, pada umumnya lorong-lorong sangat sulit melakukan penghijauan dalam konteks penanaman di tapak seperti rumah, bangunan, dan pedestrian.
“Salah satu solusi bagaimana kita menghadirkan penghijauan di lorong tapi dalam bentuk inovasi berupa vertikal garden,” ucap Azhar.
Azhar menyebut segala tanaman dan tumbuhan pastinya memiliki nilai ekologis dalam memberikan kontribusi khususnya dalam membantu menghasilkan kualitas udara yang baik. Namun, kata dia, tentunya pemilihan jenis tanaman dan tata letak harus sesuai dengan konsep vertikal garden.
“Tinggal memilih vegetasi yang mana kiranya bisa tumbuh subur di lorong lorong wisata model vertikal garden itu,” ujar Azhar.
Selain dapat menghasilkan kualitas udara yang baik, Azhar menyebut vertikal garden ini juga dapat menggerakkan sirkulan ekonomi di lorong wisata.
Azhar menjelaskan dalam pemilihan jenis tanaman untuk vertical garden yang memiliki nilai ekonomi ini tidak hanya terpaku pada satu jenis saja, misalnya tanaman produktif seperti budidaya selada, cabai, bawang merah dan bawang putih dan lainnya. Tetapi, tanaman hias juga juga dapat menghasilkan nilai ekonomi.
“Saya rasa memang harus menjadi salah satu tolak ukur yang utama, tapi kalau dikaitkan dengan manfaat dari longwis bagi masyarakat, diharapkan ada sirkulan ekonomi yang bergerak,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Ferdy Mochtar mengungkapkan indeks kualitas udara di Kota Makassar masuk dalam kategori sedang. Kualitas udara di Kota Makassar berada di bawah angka 100. Kondisi tersebut menunjukkan kualitas udara di Kota Makassar tidak buruk. Ferdy mengungkapkan kualitas udara yang
berada kisaran angka 52-54 yang berarti kategori sedang.
“Belum pada kondisi memburuk. Semuanya masih layak untuk manusia dan hewan,” ujar Ferdy.
Maka dari itu, Ia mengaku akan melakukan langkah-langkah preventif untuk meningkatkan kualitas udara di Kota Makassar. Salah satunya dengan melakukan penambahan ruang terbuka hijau.
“Itu harus kita lakukan secepatnya dengan peningkatan ruang terbuka hijau,” pungkas Ferdy. (rhm)
0)