GOWA, UJUNGJARI.COM — Menghadapi cuaca ekstrem saat ini, jajaran Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gowa mulai melakukan berbagai persiapan sebagai antisipasi bencana alam. Persiapan-persiapan yang dilakukan PMI Gowa yakni menyiapkan peralatan pendukung yang selama ini dimiliki PMI Gowa.

Ketua PMI Kabupaten Gowa Abd Rauf Malaganni yang dihubungi ujungjari.com, Senin (27/11) sore terkait persiapan PMI di musim penghujan saat ini, mengatakan, beberapa langkah dan program dalam hal antisipasi bencana menghadapi cuaca ekstrem saat ini mulai dilakukan PMI Gowa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Hal pertama kami lakukan adalah menyiapkan peralatan pendukung seperti perahu karet, fiber serta stok bantuan darurat kemanusiaan sebagai langkah antisipasi.

” Kita tidak tahu kondisi cuaca yang tidak menentu. Tidak ada yang mau bencana bahkan kita tidak mau minta-minta bencana datang tapi bencana bisa datang kapan saja. Yah kita harus selalu berdoa semoga bencana tidak terjadi, apapun bentuknya. Yang jelas insan PMI akan selalu siap siaga jika tetiba terjadi dampak cuaca yang tidak kita inginkan, ” jelas Wakil Bupati Gowa ini melalui pesan WhatsApp-nya.

Dikatakan Rauf Karaeng Kio (demikian sapaan akrabnya), pihaknya telah menyiapkan posko utama di marlas induk PMI Cabang Gowa di Jl Manggarupi, Kelurahan Batangkaluku, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Bahkan bukan saja posko induk cabang yang dibuka tapi segera pula dibuka di 18 kecamatan dan digawangi seluruh relawan Sibat atau Siaga Bencana Berbasis Masyarakat yang sudah terbentuk beberapa bulan lalu.

Dikatakan Rauf, relawan Sibat yang terbentuk tersebar di 167 desa kelurahan. Per desa kelurahan itu sebanyak 25 orang relawan Sibat dan secara total mencapai 4.175 relawan.

“Jumlah rill relawan Sibat yang PMI Gowa miliki sebanyak 4.175 orang. Jumlah ini belum termasuk yang berada di wilayah kecamatan dan kabupaten. Semua relawan sudah terlatih di bidangnya masing-masing khususnya dalam hal penanganan bencana. Semoga dengan kekuatan relawan kita ini mampu menbackup pencegahan dan penanganan bencana khususnya dalam evakuasi warga. Tapi semoga tidak terjadi bencana. Kita semua harus selalu berdoa agar wilayah kita Kabupaten Gowa terhindar dari segala bentuk bencana, ” kata Rauf.

Ditanya wilayah mana saja yang rawan bencana longsor dan banjir, Rauf mengatakan untuk data wilayah rawan longsor meliputi Kecamatan Tinggimonxong, Tombolopao, Bungaya, Manuju dan Parangloe. Sedang wilayah rawan banjir yakni Parangloe, Bontomarannu, Barombong, Pallangga dan Pattallassang.

Sebagai langkah awal tambah Rauf, pihaknya telah mengerahkan relawan KSR (Korps Sukarelawan) PMI Gowa yang sudah distandbykan di markas sebanyak 25 orang dengan sistem shief ditambah dengan staf markas yang standby setiap saat.

Secara total disebutkan Rauf, untuk data seluruh relawan PMI Gowa mencapai 4.268 orang relawan masing-masing 68 orang KSR, 25 orang TSR dan Sibat 4.175 orang.

“Bencana tidak pernah diminta tapi bencana bisa datang kapan saja karena itu saya mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa menjaga alam kita. Jika kita menjaga, maka alam pun akan menjaga kita. Salah satu cara kita menjaga alam adalah kita senantiasa menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah di sembarang tempat. Mari kita selalu waspada dan berhati-hati menghadapi musim penghujan ini, ” kata Rauf. –