MAKASSAR,UJUNGJARI.COM– Sampah plastik menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kelestarian ekosistem khususnya di wilayah pesisir dan laut.
Berangkat dari hal tersebut, PT KB Finansia Multi Finance (KreditPlus) yang didukung Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia dan bekerjasama dengan 25 lembaga/komunitas melaksanakan gerakan bersama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejak tahun 2022, KreditPlus sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungannya memberikan perhatian kepada kelangsungan hidup di lingkungan pesisir dan laut khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.
Bertepatan dengan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), Minggu 5 November 2023 dan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang berkesinambungan, KreditPlus kembali melakukan aktivitas pelestarian lingkungan di Kota Makassar.
Kali ini, gerakan bersama yang dilakukan adalah aksi bersih di Pantai Tanjung Bayang yang dihadiri 183 peserta dari karyawan kantor cabang KreditPlus Makassar, Sudiang dan Gowa, perwakilan YKL Indonesia serta perwakilan komunitas/lembaga. Sementara penanaman 2.000 bibit mangrove dilaksanakan di Kawasan wisata Lantebung.
“Dengan adanya kegiatan ini, perusahaan turut menjaga kelestarian lingkungan, harapannya bukan hanya seremonial saja, tapi menumbuhkan kesadaran kita untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Regional Manager PT KB Finansia Multi Finance (KreditPlus) Wilayah Sulawesi, Abdul Wahid Muchtar saat membuka kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan oleh KreditPlus secara berkesinambungan ini disamping sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah khususnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka penerapan keuangan berkelanjutan di sektor jasa keuangan, juga sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat dalam rangka melestarikan lingkungan hidup dan ekosistem.
Abdul Wahid menyampaikan KreditPlus berterima kasih atas kerjasama yang sangat baik dengan Pemerintah Kota Makassar dan Provinsi Sulawesi Selatan dan seluruh pihak yang mendukung suksesnya kegiatan.
“Harapannya seluruh masyarakat juga dapat menyadari bahwa tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan merupakan tanggungjawab bersama,” harap Abdul Wahid.
Direktur Eksekutif YKL Indonesia, Nirwan Dessibali menyampaikan dari hasil aksi bersama bersih pantai menunjukkan sampah plastik mendominasi. Dimana jenis ini sangat berbahaya bagi kehidupan di laut dan tentunya akan berdampak kepada manusia sendiri.
“Dari hasil pemilahan dan penimbangan, diketahui sampah plastik 80,9 Kg, logam 3.7 Kg, karet 19.98 Kg, kaca 33.6 Kg, Styrofoam 14,2 Kg, kertas 8,13 Kg, kain 27,78 Kg, B3 8,28 Kg, organik 21,92 Kg, dll 44,7 Kg,” urai Nirwan.
Nirwan mengungkapkan, penanaman 2000 bibit mangrove ini pula akan berkontribusi menambah potensi luasan ruang terbuka hijau di Kota Makassar, potensi penyerapan karbon serta perbaikan ekosistem pesisir. (bs)