MAKALE, UJUNGJARI.COM–Pejabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, Selasa (7/11) melakukan kunjungan kerja di Tana Toraja bersama rombongan pejabat Provinsi Sulsel.
Di depan hadirin di Tammuan Mali, Makale, Bahtiar menjelaskan budidaya pisang selain mengatasi kemiskinan, pengangguran, juga mengatasi inflasi di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pemerintah harus hadir memberikan cara pandang visioner di bidang pertanian dan perikanan agar bisa keluar dari masalah kemiskinan,” katanya.
Budidaya pisang merupakan program prioritas Pj Gubernur Sulsel dalam mengatasi kemiskinan ekstrim dan ketahanan pangan di Sulsel.
Pisang termasuk salah satu buah paling banyak dibudidayakan di sejumlah daerah.
Bahtiar menambahkan Sulsel akan menjadi produsen pisang terbesar. Selain untuk konsumsi dalam negeri, juga budidaya pisang di Sulsel menargetkan pasar ekspor.
“Saya ingin menjadikan Sulawesi Selatan sebagai produsen pisang,” ujar Bahtiar.
Usai sosialisasi budidaya pisang solusi cepat atasi inflasi, Bahtiar juga meninjau pasar murah sembako. Kurang lebih 2.500 paket sembako dijual ke masyarakat.
Kepada media Bahtiar mengatakan kunker di Tana Toraja mengikuti dua agenda.
Selain menandatangani anggaran hibah daerah (HD) penyelenggaraan Pemilu, juga melakukan pemantauan di pasar.
“Saya berharap proses dan tahapan pemilu didaerah ini berjalan lancar sebab anggarannya sudah tersedia,” katanya.
Demikian pula digelar operasi pasar murah dikordinir Perindag Provinsi Sulsel kerjasama Pemda Tana Toraja.
“Sudah dijadwalkan Senin dan Selasa dilakukan operasi pasar serentak. Meski demikian daerah boleh menyesuaikan dengan hari pasar,” ujar Bahtiar.
Ia mengatakan cara ini cepat atasi inflasi di Sulsel. Sebelum menjabat gubernur, inflasi di Sulsel tahun 2022 sekitar 3,53.
“Sekarang sudah turun 2,33. Ke depan inflasu lebih ditekan lagi turun sehingga perlu kolaborasi Pemda Sulsel dengan semua daerah,” pungkas Bahtiar (agus)