TAKALAR, UJUNGJARI— Gagasan Pejabat (Pj) Bupati Takalar, Dr Setiawan Aswad., M.Dev.,Plg. dalam penanganan stunting di Takalar mulai dilirik pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Mulai menjabat akhir tahun 2022 silam, Dr Setiawan menekankan perlunya kolaborasi seluruh sektor dan stake holder dalam penanganan stunting ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Permasalahan Stunting ini tidak bisa ditangani secara sektoral dan parsial. Tetapi harus secara terpadu dan terintegrasi. Maka seluruh konsep yang ada, kita lakukan secara massif terintegrasi.”ungkap Dr Setiawan, Sabtu 7 Oktober 2023.
Sebagai langkah ril di lapangan, Dr Setiawan Aswad menggenjot program Bapak Ibu Asuh untuk Anak Stunting dan Keluarga berisiko termasuk Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (Bumil KEK).
“Per hari ini, ada total 492 Bapak Asuh yang aktif memberikan asupan gizi kepada anak stunting dan Bumil KEK. Seluruh pimpinan Unit Kerja dan pimpinan wilayah se kabupaten Takalar kita arahkan jadi Bapak Asuh.”tambahnya.
Perlahan namun pasti, beragam program yang dia komandoi langsung telah membuahkan hasil. Setiawan Aswad menerangkan bahwa berdasarkan laporan TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kabupaten Takalar, bahwa telah terjadi penurunan signifikan terhadap pravelansi stunting.
“Laporan TPPS Takalar, ada penurunan pravelansi stunting sebesar 91,8 persen. Ini data yang akurasinya bisa dipertanggungjawabkan.”katanya.
Dengan program percepatan penurunan stunting yang terkonsolidasi baik mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan Kabupaten, Pemkab Takalar akhirnya meraih berbagai prestasi di level regional dan Nasional.
“Kabupaten Takalar diberikan penghargaan oleh BKKBN Provinsi Sulsel sebagai Kabupaten terbaik pendampingan tematik percepatan penurunan stunting tingkat prov sulsel semester I Tahun 2023.”tutur Dr Setiawan yang juga merupakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) provinsi Sulsel.
Yang paling istimewa adalah Takalar dinilai sebagai Kabupaten dengan manajemen data dengan sistem digitalisasi terbaik di Sulsel.
“Aplikasi Inzting Sulsel atau Ikhtiar Men-Zerokan Stunting di Sulsel yang merupakan karya Pemkab Takalar, telah dijadikan pilot project aplikasi stunting di Sulsel. Aplikasi ini akan membantu Pemerintah Daerah dalam penanganan stunting. Bapak Pj Gubernur telah melaunching aplikasi ini.”bebernya.
Sebagai apresiasi dari Pemerintah Pusat, Takalar diberikan bantuan insentif penanganan stunting senilai Rp 5,7 Milyar.
“Pemkab Takalar memperoleh dana insentif dari pusat sebagai bekal untuk bekerja lebih maksimal lagi menangani stunting. Dengan kolaborasi yang kuat, saya optimis kita bisa melakukan capaian yang lebih hebat lagi.”pungkas Setiawan. (*)