ENREKANG,UJUNGJARI.COM–Sebagai Bupati Enrekang, Drs H Muslimin Bando, MPd tidak main-main dalam memajukan daerah yang dipimpinnya.
Terbukti, sejak dilantik memimpin Bumi Massenrempulu pada 17 Oktober 2013 lalu, ia langsung tancap gas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Muslimin Bando langsung menggelorakan Gerakan Membangun Enrekang Maju, Aman dan Sejahtera (EMAS) kepada seluruh aparat pemerintah dan masyarakat.
Guna mensukseskan program Gerbang Emas, Muslimin menyusun dua skenario besar. Yang pertama adalah meningkatkan sumber daya manusia (SDM) seluruh masyarakat Enrekang.
Termasuk para aparat pemerintah. Hasilnya, setelah memberikan izin belajar bagi para pegawai, sudah ribuan PNS yang kini menyandang titel S2. Bahkan ada beberapa di antaranya yang meraih predikat doktor.
Pertumbuhan ekonomi era Bupati-Wabup Enrekang Muslimin dan Asman menempati urutan ke II dari 24 kabupaten di Sulsel dengan capaian 73,39.
Angka ini menempatkan Enrekang sebagai kabupaten paling sejahtera kedua di Sulsel dan kelima secara overall kabupaten/kota.
Dengan capaian ini berarti laju IPM Kabupaten Enrekang berhasil meningkat setiap tahunnya.
Mulai 2019 berjumlah 72,66 persen, 2020 72,76 persen dan 2021 mencapai 72,91 persen, hingga data terbaru 2022 ini mencapai 73,39 persen.
Hal ini berdasarkan data IPM tahun 2022 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS),belum lama ini.
Begitu pula dengan tingkat pengangguran mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan data BPS tahun 2023, pengangguran di Enrekang tersisa 0.58 persen.
Ini sekaligus menempatkan Kabupaten Enrekang sebagai daerah dengan tingkat pengangguran terendah se-Sulsel dengan data BPS menunjukan,sektor pertanian dan perkebunan menyerap tenaga kerja terbesar yaitu sebesar 36,74 persen.
Prestasi Pemkab Enrekang di bawah kepemimpinan Muslimin Bando berkontribusi besar pada turut menurunnya jumlah pengangguran di Sulsel yang berada di angka 4,51 persen.
Dari data terbaru BPS tahun 2023,jumlah angkatan kerja di Sulsel sebanyak 4.555.438 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 4.315.849 orang telah bekerja. Artinya jumlah pengangguran di Sulsel sebesar 239.589 orang atau sebesar 5,5 persen.
Selain itu, MB juga mampu menorehkan prestasi dengan mengantarkan daerah ini meraih 120 penghargaan selama satu dekade (sepulu tahun) kepemimpinanya. Baik tingkat nasional maupun tingkat provinsi.
Salah satunya adalah penghargaan tertinggi bidang Lingkungan Hidup dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Selain itu,juga meraih juara satu tingkat Nasional sebagai kabupaten Sehat tahun 2015 serta juara satu Kabupaten Peduli HAM selama dua kali berturut-turut 2014 dan 2015.
Untuk periode pertama Muslimin Bando dan Amiruddin (MBA), tercatat ada 55 penghargaan yang telah diraih.Tiga diantaranya pada skala Nasional.
Masing-masing juara II Pemanfaatan Pekarangan Rumah Hatinya PKK tingkat Nasional. Juara II Cipta Menu B2SA (Berimbang,Bergizi, Sehat dan Aman).Diraih pada Hari Pangan Sedunia Tingkat Nasional ke-36 di Jawa Barat.
Untuk periode kedua Muslimin Bando bersam Asman (MBA) tercatan 65 penghargaan yang ia raih sejak dilantik 31 Oktober 2018 tahun lalu.
Catatan ini lebih banyak dibanding periode pertamanya bersam Amiruddin.
Salah satunya meraih penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia kepada Pemerintah Kabupaten Enrekang atas keberhasilannya menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan dengan Opini WTP empat kali berturut-turut dari BPK RI Perwakilan Sulsel mulai tahun 2018, 2019,2020,2021 hingga tahun 2022.
Begitujuga pada tahun 2019,2020,2021 dan tahun 2023 ini ada beberapa penghargaan yang telah ia raih diantaranya.Piagam penghargaan dari Lembaga Kearsipan Daerah (LKD) kepada bupati Enrekang sebagai jura II tertip Arsip OPD Pemrov Sulsel,Arsiparis teladan dan launching ArsipNA keluarga dan penghargaan lainya.
Ratusan penghargaan yang ia sebet selama dua kali periode menjabat sebagai orang nomor satu di Bumi Massenrempulu,menjadi bukti bahwa Enrekang telah mengalami banyak perubahan ke arah yang lebih baik diberbagai bidang.
“Penghargaan ini menjadi bukti bahwa pemerintah pusat sudah mengakui apa yang dilakukan Pemkab Enrekang selama ini sudah benar,”ujar Muslimin Bando (MB).
Sementara pembangunan di bidang infrastruktur, Bupati fokus pada pembangunan jalan lingkar timur.Mulai dari Kecamatan Maiwa dekat perbatasan Kabupaten Sidrap,hingga ke Kecamatan Baraka.
Bidang pendidikan juga menunjukkan peningkatan prestasi.Kinerja para guru dan pengawas sekolah pada ujian kompotensi yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Enrekang keluar sebagai juara tiga se-Sulsel.
Yang paling menggembirakan, lanjut Bupati yang pernah menjadi guru ini, sebanyak 11 sekolah di Enrekang menerima penghargaan Adiwiyata dari Menteri Lingkungan Hidup.Mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA.
Selain itu, Muslimin Bando juga telah berhasil mencetak sarjana-sarjana baru dari kalangan pegawainya.Sedikitnya kurang lebih 1.000 orang yang telah menyelesaikan kuliahnya.Baik strata satu (S1) maupun S2.
“Sejak dilantik pada bulan Oktober 2013,visi misi saya yang utama adalah memberi peluang sebesar-besarnya bagi pegawai untuk melanjutkan pendidikannya. Caranya,dengan mengubah hari kerja dari 6 hari menjadi 5 hari.Sabtu dan Minggu libur. Itu kesempatan bagi pegawai untuk menuntut ilmu,”ujar bapak empat anak ini.
Sebelumnya,bidang kesehatan selalu menjadi sorotan.Itu sebagai dampak dari terjadinya kekurangan dokter. Akibatnya, banyak warga yang berobat keluar daerah.
Merespons persoalan itu, MB kemudian mendatangkan empat dokter ahli dari Unhas.Olehnya,dokter ahli tersebut digaji dengan angka yang terbilang fantastis Rp25 juta per bulan.
Bidang pertanian juga telah menunjukkan peningkatannya.Setiap tahun,produksi petani bawang merah mencapai 6.000 ton.
Lahan pertanian yang tersebar di Kabupaten Enrekang seluas 6.000-7.000 hektare.Omzet dari petani per satu kali panen mencapai Rp1,5 triliun. Melampaui PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang tidak lebih dari Rp1 triliun.
“Petani bawang kita dalam per hektarenya menghasilkan 10 ton. Sedangkan luas lahan pertanian bawang merah kita 6.000-7.000 hektare,” kata Muslimin Bando.
Atas capaian itu,menurut Muslimin Bando,bank-bank yang ada di daerah ini memperoleh peringkat penabung terbesar.
Selain itu, Bumi Massenrempulu juga masuk tiga besar penghasil bawang merah di Indonesia.Karenanya,Enrekang bisa penentu terjadinya inflasi.
“Bukan hanya bawang.Tapi kita juga penghasil wortel, kol, kentang, cabe, kopi, lada, cengkeh dan masih banyak hasil bumi lainya,” kuncinya. (suka)