MAKASSAR, UJUNGJARI–Tim penyelidik Bagian Intelijen Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, tengah mengusut dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek pembangunan gedung pascasarjana UIN Alauddin Makassar. Pengusutan dilakukan setelah tim penyelidik Kejaksaan menerima pengaduan masyarakat.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Sulsel, Soetarmi SH, MH yang dikonfirmasi membenarkan kalau kasus itu tengah diusut bagian intelijen.
Menurut Soetarmi, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih rinci terkait konstruksi perkara yang sedang ditangani.
“Iya, tengah diusut, masih dalam penyelidikan,” kata Soetarmi, singkat, Kamis (19/10/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Informasi yang dihimpun di Kejaksaan Tinggi Sulsel menyebutkan, terkait kasus ini, tim penyelidik sudah memeriksa sejumlah saksi diantaranya PPK proyek serta sejumlah pejabat tinggi di kampus UIN Makassar.

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (DPN-GNPK) Ramzah Thabraman, Jumat (20/10/2023) mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah Kejati Sulsel mengusut kasus tersebut.

“Jika terbukti ada perbuatan pidana dan merugikan keuangan negara dalam kasus tersebut, maka GNPK meminta Kejaksaan untuk menyeret semua yang terlibat ke hadapan hukum. Jangan ada tebang pilih,” tegas Ramzah.

Ramzah juga meminta agar tim Kejaksaan menggenjot penyelidikan kasus tersebut untuk segera ditingkatkan ke tahap penyidikan. “GNPK akan mengawal kasus ini sampai tuntas,” tegas aktivis yang berkantor di gedung Grand Slipi, Jakarta.

Seperti dilansir dari fajar.co.id di laman LPSE Kemenag, tanggal 10 Agustus 2023, proyek ini dikerjakan tahun 2019, 2021 dan terakhir 2022. Bangunan gedung pascasarjana tersebut terletak di kampus 2 UINAM, Jalan HM Yasin Limpo, Samata, Kabupaten Gowa.
Pada tahun 2019, proyek dimenangkan oleh PT Mari Bangun Nusantara dengan harga penawaran Rp3,81 miliar.

Pada tahun 2021, kontruksi dilanjutkan di mana lelang dimenangkan PT Wirabaya Nusantara Permai dengan harga penawaran Rp7,07 miliar.

Terakhir, gedung pascasarja dikerjakan tahun lalu oleh pemenang lelang PT Alqybar Resky Mandiri dengan harga penawaran Rp14,86 miliar. Khusus untuk tahun 2022, lelang diikuti 150 perusahaan. Namun, hanya 18 perusahaan yang mengajukan penawaran dan memasukkan dokumen. (*)