GOWA, UJUNGJARI.COM — Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan memastikan dari sekian banyak hal baik yang diterapkan pada pusat pelayanan publik ASAN Xidmat di Baku, negara Azerbaijan maupun di Uzbekistan, beberapa item akan diimplementasikannya di Mall Pelayanan Publik (MPP) Gowa nanti.

Terkait hasil kunjungan beberapa hari lalu ke kedua negara perbatasan Rusia mendampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas, Adnan menyebutkan hanya akan mengadopsi enam jenis pelayanan dari sekian banyak yang diterap di ASAN Xidmat Azerbaijan maupun di Uzbekistan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Iya selama lima hari kunjungan, baik itu di Azerbaijan maupun Uzbekistan ada banyak hal yang menjadi catatan saya, namun hanya ada enam item yang bisa kita implementasikan di MPP Gowa nanti. Enam item yang bisa kita adopsi itu adalah pertama, di pintu utama ASAN Xidmat itu ada display UMKM, kedua disetiap sudut ada layar tv yang menginformasikan nomor antrean hingga di kantin (dipasang dua monitor tv), ketiga pelayanan harus memiliki SOP dan petugasnya semua usia muda, keempat para petugasnya menjalani pelatihan khusus, kelima ada kreatifhak dimana ada tempat khusus bagi para UMKM untuk pelatihan digitalisasi dan ada pemilahan penyelesaian pelayanan yakni paling cepat tiga jam dan paling lambat tiga hari. Keenam akan dilakukan aplikasi kepuasan bagi pwngunjung. Banyak hal pelayanan di sana namun tidak semua bisa kita adopsi karena tidak sesuai dengan kultur kita disini, ” kata Adnan dihadapan Wakil Bupati Abd Rauf Malaganni, Sekretaris Kabupaten Abd Karim Dania serta para pejabat Pemkab Gowa termasuk para Camat di baruga Karaeng Pattingaloang Pemkab Gowa, Selasa (17/10).

Dijelaskan Adnan, khusus untuk display UMKM di pintu utama MPP, diharapkan sejumlah produk dipajang seperti sutera cura’labba’ dan produk unggulan lainnya. MPP

Adnan pun berharap MPP di Kabupaten Gowa nantinya dapat dilakukan dan dilaksanakan terbaik. “Kita ini (Gowa) yang berkesempatan ikut dalam studi tiru pak Menteri, karena itu kita harus perlihatkan MPP kita nanti terbaik, ” kata Adnan yang sempat meminta coffee morning pejabat ditunda dan menunggu kedatangannya pulang dari Uzbekistan tersebut demi banyaknya hal yang akan disampaikan terkait hasil studi tirunya tersebut.

Adnan juga meminta Pj Sekkab Gowa Abd Karim Dania untuk segera meminta nama-nama para staf dari SKPD pelayanan publik untuk diikutkan coaching (pelatihan) beberapa bulan dan pelatihannya sudah bisa dimulai November mendatang.

“Pelatihan bagi calon petugas MPP Gowa ini tidak bisa satu dua hari, kalau bisa satu hingga dua bulan agar petugas yang dihasilkan adalah profesional. Ingat untuk petugas MPP nanti usianya harus yang muda-muda dan berpenampilan bagus. Yang inti, petugas MPP itu harus senyum dan ramah. Jadi salah satu yang menjadi hal penting yang dimiliki petugas MPP atau dijadikan materi inti adalah attitude petugas. Dan petugasnya nanti harus disertai pakta integritas. Jadi ini tidak main-main. Dan mereka juga harus dibuatkan standar pelayanan minimal. Jika ada petugas yang tiga kali melanggar ketentuan SOP maka sanksinya harus dipecat dan penilaian itu langsung dari warga yang menerima pelayanan melalui aplikasi kepuasan pelayanan publik termasuk juga penilaian langsung oleh coachnya yang akan mendampingi selama tiga bulan saat mulai bertugas. Para petugas MPP ini adalah orang-orang pilihan. Sehingga jika selama tugas pelayanan ada keluhan maka bisa segera dilakukan penggantian. Calon petugas ini pendidikannya minimal S1 yang jurusannya sesuai, ” kata Adnan.

Terkait calon petugas itu, tambahnya berasal dari utusan masing-masing SKPD atau instansi yang melakukan pelayanan seperti Kepolisian untuk pelayanan SIM, SKCK, Samsat, pelayanan perizinan dan investor.

Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) Indra Setiawan Abbas kepada media usai mengikuti coffee morning menjelaskan enam item yang akan diterapkan Gowa di MPP nanti antara lain display UMKM di pintu utama MPP.

“Kenapa? Artinya begitu ada masyarakat yang masuk mau mengurus izin-izin, maka dia sudah melihat tampilan pertamanya bahwa Oh ini bentuknya UMKM Gowa. Kemudian sebisa mungkin di sana, dibuatkan layar monitor, di mana masyarakat bisa memantau antreannya di mana saja termasuk ketika berada di kantin. Inilah yang harus disiapkan. Kemudian semua petugas yang akan bertugas di MPP nanti sebaiknya harus coaching atau dilatih dulu. Bagaimana cara pelayanan yang baik supaya mereka bisa melayani dengan baik, ” papar Indra yang turut mendampingi Bupati Gowa dalam perjalanan ke negara yang merupakan pusat pelayanan publik terbaik dunia tersebut.

Dijelaskan detil Indra, bahwa para petugas MPP nantinya akan dibuatkan pakta integritas. Jadi dibuatkan semacam aplikasi standar kepuasan.

“Misalnya dalam standar kepuasan itu yang melayani saya ini tidak bagus, maka saya akan isi di aplikasi itu kesan pelayanan tidak bagus dan itu akan diberikan tiga kali teguran. Kalau sampai tiga kali masih nda bagus juga maka sanksinya akan diberlakukan sesuai pakta integritas yang telah ditandatangani petugas,” kata Indra.

Diharapkan juga, kata Indra, setelah pelatihan akan dilakukan juga pendampingan oleh coach selama tiga bulan. Para coach ini akan diberi kewenangan mengawasi dan melihat sejauhmana pelatihan yang mereka berikan kepada petugas MPP.

“Kalau sudah sesuai berarti aman. Kalau tidak yah dievaluasi. Kemudian diberikan nilai dan sebagainya. Poin lainnya termasuk
pelayanan investasi dimana pelayanan itu, butuh kepastian. Kalau mereka tidak mendapatkan kepastian tentunya investor ini akan ke tempat yang lain. Pak Bupati juga berharap harus ada standar pelayanan yang paling cepat. Misalnya pelayanan apa yang paling cepat itu dia maksimalnya tiga jam dan paling lambat itu tiga hari. Makanya
sekarang ini setiap SKPD sudah harus menginventarisir apa-apa pelayanan yang bisa dilakukan selama tiga jam dan mana yang sampai tiga hari. Jika itu tidak terlaksana baik maka yang bertanggungjawab adalah SKPD itu sendiri. Karena untuk apa ada MPP tapi pelayanannya biasa saja seperti yang sekarang ini. Tujuan MPP itu untuk mempercepat pelayanan. Itu saja pointnya, ” papar Indra.-