GOWA, UJUNGJARI.COM — Tim Percepatan Penanaman Sejuta Pohon Pisang Sulsel mulai melakukan survei untuk lahan tanam di Kabupaten Gowa. Survei tim ini dilakukan di Kecamatan Tinggimoncong tepatnya di Kelurahan Bontolerung dan Buluttana, Selasa (10/10) siang.

Ketua Komite Tetap Perkebunan Kadin Sulsel Andi Sulaiman HA Loeloe yang memimpin
Tim P2SP2 ini didampingi Lurah Bontolerung Ramli Kiyo dan Lurah Buluttana Naba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Andi Sulaiman yang juga selaku anggota Tim Rakor Inflasi Nasional Sulsel ini tiba di Malino dan langsung mengarah ke dua kelurahan yang bakal dijadikan sentra penanaman pisang. Rencananya di Gowa ini akan ditanam sekira 15.000 pohon pisang dengan rencana kesediaan lahan seluas 15 Ha (hektare). Dalam satu hektar 1.000 pohon pisang dengan jarak tanam tiga meter per pohon.

Andi Sulaiman yang dikonfirmasi ujungjari.com via telepon WhatsApp menjelaskan jika peninjauan ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan lahan bakal penanaman ribuan pohon pisang yang merupakan program prioritas Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin selama masa menjabat di Sulsel.

“Iya jadi hari ini kami melakukan survei lokasi untuk kesiapan lahan penanaman pohon pisang program prioritas pak Pj Gubernur Sulsel. Kami saat ini mensurvei lahan di Kelurahan Bontolerung dan Buluttana. Untuk dua kelurahan ini kesiapannya 15 hektare dan kita sudah lihat sendiri. Lahannya bagus dan kita anggap cocok, ” kata Andi Sulaiman.

Dikatakan Andi Sulaiman, untuk target lahan tergantung kesesuaian yang telah diusulkan Tim P2SP2 ini. Dikatakannya, target lahan bisa diusulkan tinggi namun itu tergantung kesiapan lahan di wilayah target.

Menurut Andi Sulaiman, hasil dari survei ini segera dilaporkannya ke Pj Gubernur Sulsel melalui Kabiro Ekbang, Asisten dan Sekda Provinsi Sulsel.

Terkait bibit pisang yang akan ditanam nanti, menurut Andi Sulaiman, dalam program penanaman Sejuta Pohon Pisang ini, ada tiga varietas pisang unggulan yang akan ditanam yakni varietas Cavendish atau sejenis pisang susu (unti dadi versi Gowa, red), varietas Emas Kirana atau pisang Barangan (pisang ambon versi Gowa) serta varietas Rajabulu atau pisang raja (unti te’ne versi Gowa).

Untuk penanaman pohon pisang ini, kata Andi Sulaiman, sudah mulai dilakukan di Sulsel pada 7 Oktober lalu dan pertama ditanam di Mare, Kabupaten Bone.

“Kalau di Gowa ini kami baru usai melakukan survei untuk jadwal tanam kami masih akan bicarakan ke pak Sekda di provinsi. Yang jelas lokasi sudah ada yakni di Bontolerung dan Buluttana, ” tambah Andi Sulaiman.

Sementara itu Lurah Bontolerung Ramli Kiyo mengatakan, untuk Bontolerung titiknya di Lingkungan Biroro dan Lingkungan Bontote’ne, total luasan 10 hektare. Sedang di Buluttana juga dua titik dengan luasan 5 hektare.

“Jadi untuk sementara kesiapan lahan tanam pohon pisang di Bontolerung dan Buluttana setelah kita survei tadi bersama Tim P2SP2 seluas 15 hektare. Untuk jadwal tanamnya kami masih belum tahu kapan yang jelas tim tersebut baru datang untuk survei. Kami hanya mendampingi melihat langsung titik-titiknya, ” jelas Ramli Kiyo.

Terkait bakal penanaman pisang ini di Buluttana, Lurah Buluttana Naba mengaku sangat bersyukur sebab masyarakatnya yang dominan bermata pencaharian sebagai petani ladang tentu akan bernasib bagus.

“Setidaknya mereka para petani di Buluttana khususnya di Lombasang dan Pallangga yang menjadi titik penanaman pisang nanti akan mendapatkan hasil yang baik dan tentunya akan bermuara pada peningkatan ekonomi masyarakat. Semoga penanaman segera eksyen, ” kata Naba.

Seperti diketahui, penanaman sejuta pohon pisang ini merupakan bagian dari delapan program prioritas Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.

Delapan program prioritas yang akan dituntaskan Bahtiar Baharuddin selama menjabat sebagai Pj Gubernur Sulsel yakni
sukses penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024, pengendalian inflasi, penanganan stunting dan gizi buruk, pengentasan kemiskinan ekstrem, ketahanan dan kedaulatan pangan, kemudahan pelayanan publik dan investasi, sinergi program prioritas nasional dan daerah serta stabilitas sosial, politik, keamanan, ketentraman dan ketertiban umum. –