BARRU, UJUNGJARI— Ketidakpuasan Bupati Barru atas capaian Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik( SPBE) 2021 dengan capaian 2,06, mendorong dirinya menetapkan target agar SPBE 2023 bisa mengejar ketertinggalan.

Alasan ini kemudian mendorong dibentuk Focus Grup Discussion (FGD) Penyusunan Arsitektur dan Peta Rencana Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) pada lingkup pemerintah kabupaten Barru,Kamis( 21/9) di lantai 6 MPP.

FGD ini diselenggarakan dalam rangka Penyusunan Arsitektur dan Peta Rencana Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sesuai dengan Peraturan Presiden No. 95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Peraturan Presiden No. 132/2022 tentang Arsitektur SPBE Nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, diadakannya FGD ini sekaligus untuk penyampaian akun Sistem Informasi Arsitektur (SIA) SPBE untuk mewujudkan keterpaduan layanan digital nasional.

Acara ini menghadirkan Narasumber dari PT Waditra Reka Cipta Bandung Bapak Agus Widodo, S.Kom, MT sebagai Konsultan Penyusunan Arsitektur dan Peta Rencana.

Bupati Barru Suardi Saleh dalam.sambutannya menyatakan FGD Penyusunan Arsitektur dan Peta Rencana Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Kabupaten Barru tahun 2023 merupakan bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dewasa ini telah masuk ke setiap aspek kehidupan.

“Sebagai bukti nyatanya, saya berkeyakinan setiap orang yang ikut hadir disini memiliki smartphone yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). dengan perangkat tersebut, kita semua menjadi lebih mudah dalam berkomunikasi dan bekerja secara lebih efektif dan efisien,” ucap Suardi.

Selain masyarakat, pelaku usaha, aparatur sipil negara dan instansi pemerintah saat ini semuanya tidak bisa terlepas dari yang namanya TIK. pemanfaatan TIK dilingkungan pemerintah saat ini dinamakan SPBE atau Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.

Dukungan teknologi informasi dan komunikasi akan memberikan kontribusi terhadap efektifitas dan efisiensi dalam suatu layanan administrasi pemerintahan dan layanan publik.

Keterpaduan Tik yang tentunya didukung dengan pengelolaan data pemerintah yang terpadu, dapat memperpendek rantai birokrasi sehingga memudahkan pengambilan keputusan bagi pemerintah, yang pada ujungnya dapat mendorong perbaikan pelayanan kepada masyarakat. dengan optimalisasi pemanfaatan Tik, sebagai salah satu strategi dalam mewujudkan transformasi digital, kita dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, baik pelayanan internal maupun kepada masyarakat secara cepat, profesional, transparan, dan mudah.

Berdasarkan hasil evaluasi SPBE tahun 2021 yang dilakukan oleh kementerian PANRB, indeks SPBE Kab. Barru adalah “2,06” atau masuk kedalam kategori “cukup”.

Hal ini menunjukkan tantangan kita masih cukup besar untuk mengejar ketertinggalan dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi (SPBE) di Lingkungan Pemerintah Kab. Barru.

Penilaian SPBE mencakup seluruh aspek, dari mulai perencanaan, penerapan hingga audit/evaluasi di semua OPD. dimulai dari pendataan proses bisnis atau tupoksi OPD, pendataan layanan dan sistem apa saja yang ada di setiap OPD, kemudian Infrastruktur yang digunakan dan lain lain, hingga audit penerapan SPBE.

“Hal ini menunjukkan bahwa penerapan SPBE yang nilainya “2.24” menunjukan bukan hanya tanggung jawab dari Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP). melainkan tanggung jawab kita semua. kita wajib berperan aktif dalam mengimplementasikan SPBE,” ujarnya.

“Untuk itu, kita sama-sama membutuhkan gambaran Arsitektur SPBE dan Peta Rencana Kegiatan kedepan yang dapat dijadikan acuan kita dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan kualitas penerapan TIK di lingkungan Pemkab Barru,” urai Suardi

Peningkatan kualitas penerapan TIK/SPBE, akan mendorong adanya efektifitas dan efesiensi kita dalam bekerja, serta mendorong adanya peningkatan layanan kita kepada masyarakat. salah satu aspek yang mempengaruhi kualitas penerapan TIK/SPBE adalah ketersediaan data yang akurat, mutakhir, mudah dibagi pakaikan dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Untuk itu saya berharap dan menegaskan kepada seluruh OPD sebagai Produsen data agar secara aktif dan kontinyu menyampaikan data ke Diskominfo-SP sebagai wali data melalui aplikasi “Bolata Yassiberrui,” jelasnya

Pada hari ini, melalui kegiatan FGD penyusunan dokumen arsitektur dan peta rencana SPBE ini, diharapkan kita mendapatkan panduan yang cukup dalam membangun SPBE.

Mengingat pentingnya kegiatan ini, “saya berharap agar peserta yang hadir disini para pimpinan setiap OPD dan yang hadir secara online merupakan tim yang bertanggung jawab dalam penerapan SPBE di OPD masing-masing, dapat dengan sungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini, serta berkomitmen dalam upaya percepatan implementasi SPBE yang terpadu, mengurangi inefisiensi anggaran, dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik,” pungkasnya.

Diakhir sambutannya Bupati Barru membuka secara resmi acara FGD Penyusunan Arsitektur dan Peta Rencana SPBE dan berharap agar semua peserta sosialisasi dapat mengikutinya dengan seksama dan segera melakukan tindak lanjut atas hasil sosialisasi.

Turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Barru, Kadis Kominfo-SP Kabupaten Barru, para Staf Ahli, para Asisten, Para kepala OPD, Direktur Rumah Sakit La Patarai dan kepala Bagian Sekretariat Daerah dan Tim Teknis, Koordinator serta pelaksana SPBE dari setiap OPD di Kabupaten Barru.( Udi)