GOWA, UJUNGJARI.COM — Pemerintah Kabupaten Gowa dan jajaran SKPD lingkup Pemkab Gowa kembali menghadiri upacara pergantian pasukan jaga tubarania dan penurunan bendera, Rabu (17/7/2019) pukul 17.00 Wita.
Upacara ini dipimpin Dandim 1409 Gowa Letkol Arh Nur Subekhi sebagai inspektur upacara di halaman Museum Istana Balla Lompoa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dandim 1409 Gowa Letkol Arh Nur Subekhi dalam sambutannya mengatakan, upacara seperti ini menjadi sangat positif dimana masyarakat akan mengetahui sejarah dan budaya berdirinya Kerajaan Gowa di masa lalu.
Dikatakan Nur Subekhi, tradisi ini sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu.
Nur Subekhi sendiri mengaku sangat bangga terhadap Pemkab Gowa karena mampu mempertahankan kelestarian Istana Balla Lompoa yang kini telah menjadi museum yang menyimpan seluruh benda benda pusaka kerajaan Gowa.
Dalam prosesi pergantian jaga ini, puluhan pasukan Tubarani mengenakan pakaian adat warna merah lengkap dengan senjata khasnya dan membawa pataka atau panji-panji kerajaan memasuki lapangan upacara diiringi dengan tabuhan gendang.
Uniknya, upacara tersebut dilakukan dengan menggunakan bahasa Makassar, baik pada saat pemimpin pasukan Tubarani melapor kepada inspektur upacara maupun pada saat mengintruksi anggotanya untuk beraksi
Yang menarik, karena Dandim Gowa berusaha melafalkan beberapa instruksi dalam bahasa Makassar yang diserukan pemimpin pasukan Tubarani.
“Saya belajar apa-apa yang diucapkan dan bagaimana mengucapkan supaya fasih. Bahkan saya mencatat di telapak tangan supaya tidak lupa, ” kata Nur Subekhi sambil memperlihatkan catatan tangannya.
Selain upacara rangkaian pergantian jaga diisi dengan penampilan musik tauriolo yang membawakan beberapa lagu Makassar dengan lantunan indah. (saribulan)