GOWA, UJUNGJARI — Event Beautiful Malino 2019 yang berlangsung mulai 12-14 Juli kemarin ternyata mampu menyedot pendapatan hingga Rp 28 miliar. Meski agenda BM III dilakukan tiga hari namun pemasukan pundi-pundi di Malino berimbas mulai 11 Juli hingga 15 Juli.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Rangkaian BM telah usai, kawasan pinus dan sebagian besar penginapan sudah kosong. Namun masih tersisa sejumlah pengunjung yang masih berkemah di kawasan hutan pinus hingga Senin (15/7/2019).
Pelaksanaan BM ini disambut antusias oleh masyarakat Kabupaten Gowa hingga wisatawan. Pasalnya selama pelaksanaannya tiga tahun berturut-turut berhasil melampaui yang telah ditargetkan bahkan perputaran uang kini mencapai Rp 28 miliar.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, jika diestimasi dari hasil dan jika dirata-ratakan dari 70 ribu pengunjung mengeluarkan uang sebesar Rp 400 ribu per orang untuk kebutuhan penginapan, belanja makan/minum dan kebutuhan lainnya, maka tentunya perputaran uang yang ada cukup besar sekali.
“Tentunya perputaran uang yang cukup besar ini akan meningkatkan income perkapita masyarakat bukan hanya di Kota Malino, tapi juga masyarakat Kabupaten Gowa secara menyeluruh,” kata Adnan.
Diakui, event Beautiful Malino 2019 ini mengalami peningkatan yang cukup besar jika dibandingkan pelaksanaan dua tahun sebelumnya. Pasalnya pada target awal pihaknya hanya menargetkan sebanyak 60 ribu pengunjung namun jumlah pengunjung diyakini melebih target tersebut. Sesuai data dan laporan petugas di lapangan, jumlah pengunjung yang hadir pada BM kemarin menembus angka 70 ribu orang.
“Kita harapkan jika kegiatan ini terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak maka pelaksanaannya di tahun depan semoga dapat lebih besar dan meriah lagi,” katanya.
Adnan mengungkapkan, event Beautiful Malino berhasil mendorong perekonomian masyarakat di wilayah ini sehingga sangat membantu peningkatan kesejahteraan mereka. Kondisi ini terlihat setelah mengelar event BM selama tiga kali berturut-turut.
“Event ini memang sangat membantu para pelaku usaha lokal disini. Makanya kami harapkan ini bisa masuk sebagai kalender wisata nasional agar dapat terus berlangsung di masa-masa akan datang,” ungkapnya. (saribulan)