BANTAENG, UJUNGJARI.COM — Bupati Bantaeng Ilham Azikin bersama Ketua TP PKK Bantaeng Sri Dewi Yanti beserta sejumlah Kepala OPD meresmikan rumah produksi pengolahan nenas Kelompok Usaha Bersama (KUB) Radja Nanas, Kampung Dampang, Kelurahan Gantarangkeke, Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng, Sabtu (12/8).

Luas lahan perkebunan nanas di Kampung Dampang mencapai 40 hektar sehingga pemerintah Kabupaten Bantaeng bekerja sama Kementerian Pertanian menghadirkan rumah produksi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar khususnya para petani nanas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain rumah produksi, juga diberikan bantuan kendaraan roda tiga untuk mengangkut hasil panen, keranjang panen dan sarana produksi jus nanas serta sarana packaging atau pengemasan olahan nanas.

Ketua KUB Radja Nanas Jufri menyampaikan terima kasih kepada pemerintah karena telah difasilitasi rumah produksi dan alat pasca panen untuk mendukung pengembangan usaha nanas.

“Kami di KUB Radja Nanas sudah melakukan pengembangan dengan bermitra pada beberapa petani di kelurahan Gantarangkeke, lahan perkebunan nanas di Gantarangkeke 40 hektare,” kata Jufri.

Lanjut dia, dengan hadirnya rumah produksi pengolahan nanas diharapkan meningkatkan produksi sehingga dapat meningkatkan taraf hidup petani nanas di Kelurahan Gantarangkeke.

“Dengan hadirnya rumah pengolahan nanas ini dapat meningkatkan perekonomian para petani nenas di kelurahan Gantarangkeke sehingga Bantaeng kedepannya lebih baik,” ujarnya.

Bupati Bantaeng Ilham Azikin mengatakan, pemerintah memberikan perhatian semata-mata ingin melihat aktivitas masyarakat di daerahnya lebih baik.

“Ketika telah diberikan perhatian pemerintah, berarti kita punya tanggung jawab yang besar, ketika pemerintah telah memberikan bantuan besar harapan bisa berdampak yang lebih besar untuk masyarakat,” kata dia.

Bupati peraih penghargaan ketahanan pangan terbaik nasional itu mengatakan, sarana yang telah diberikan pemerintah untuk dijaga dan dimanfaatkan semaksimal mungkin serta tidak boleh bersifat eksklusif atau terbuka untuk pemuda yang ingin belajar budidaya serta pengolahan nanas.

“KUB Radja Nanas punya kewajiban dan tanggung untuk memberikan pengetahuan, yang ada hari ini harus menjadi medium yang terbuka. Siapa saja bisa belajar ditempat ini,” ujarnya.

Hadirnya rumah produksi pengolahan nenas tersebut dapat membuka peluang kerja baru di lingkungan sekitarnya.

“Saya berharap, setelah diberikan bantuan tenaga kerja yang diserap bisa lebih banyak sehingga membawa dampak baik yang lebih besar,” kata dia. (**)