BARRU, UJUNGJARI— Penanganan Anak Tidak Sekolah( ATS) dan Anak Putus Sekolah( APS) semakin intens dilakukan UPT SPNF SKB Disdikbud Barru, melalui Program Pasti Beraksi. Untuk menekan penurunan jumlah ATS dan APS ini, lembaga tersebut kemudian menyasar warga desa di kabupaten Barru dengan melakukan sosialisasi disejumlah desa lokus diberbagai kecamatan.

Kini sosialisasi program ini sudah menyasar tiga desa dari.empat desa lokus diempat kecamatan berbeda. Sosialisasi pertama digelar di desa Tompo( Kecamatan Barru), desa Cilellang di kecamatan Mallusetasi dan desa Lasitae di kecamatan Tanete Rilau. Kemudian akan menyasar desa Paccekke di kecamatan Soppeng Riaja.

Program ini tidak saja fokus kepada empat desa lokus. Sejumlah desa lainnya akan menyusul disasar dalam upaya menurunkan jumlah Anak Tidak Sekolah( ATS) dan Anak Putus Sekolah( APS) di kabupaten Barru.

“Keempat desa ini memang termasuk lokus yang tinggi angka ATS dan APS nya. Makanya melalui program ini kita sasar ke empat desa lokus tersebut,” ujar Kepala UPT SPNF SKB Barru, Sarifa Faradiba, Jum’at(8/6).

Disamping sosialisasi, UPT SPNF SKB Barru, kata Faradiba. Pihaknya juga melakukan penandatanganan Memorandum Of Understanding( MoU) antara UPT SPNF SKB Barru dengan para Kepala desa lokus.

Dalam MoU itu, lanjut Faradiba. Menjalin kesepakatan penyelenggaraan pendidikan non formal, penanganan ATS dan APS. “Harapan kita ketiga hal tersebut bisa dilakukan secara intens dan menyeluruh. Terutama untuk menekan masih tingginya angka Anak Tidak Sekolah( ATS) dan Anak Putus Sekolah( APS),” jelasnya.

Ditambahkan jika membangun kolaborasi antara SPNF UPT SKB Barru dengan pihak kepala desa merupakan hal urgen dibangun antara keduanya. “Sebab basic data tentang pendidikan formal, ATS dan APS penting dikombain dan disinkronkan. Apalagi pihak desa yang paling mengetahui kondisi masalah tersebut sehingga kerjasama ini harus terjalin dengan baik,” pungkasnya. ( Udi)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT