GOWA, UJUNGJARI.COM — Pemerintah Kabupaten Gowa terus melakukan upaya nyata dalam percepatan penurunan stunting agar Provinsi Sulawesi Selatan bisa mempress stunting hingga 14 persen (target penurunan nasional).

Bahkan untuk menurunkan stunting secara cepat, Pemkab Gowa melakukan berbagai inovasi antara lain membentuk Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). Program Dashat inipun sudah berjalan di 167 desa kelurahan di 18 kecamatan di Kabupaten Gowa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Program Dashat ini menjadi tempat pelayanan pemberian makanan bergizi kepada para ibu hamil yang kekurangan energi kronik dan balita.

Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa mengatakan Pemerintah Kabupaten Gowa tidak pernah berdiam diri. Bahkan untuk upaya menurunkan stunting di Gowa, Pemkab menggelontorkan program Dashat tersebut. Dan program ini sudah berjalan eksis di desa dan kelurahan.

Sekarang kata Rauf, dengan gebrakan Dashat tersebut, Pemkab Gowa sudah siap
mengikuti Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Angka Stunting Provinsi Sulawesi Selatan.

Kesiapan itu disampaikan Wakil Bupati Gowa ini saat menghadiri pembukaan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Angka Stunting 2023 itu di Hotel Maxone, Makassar, Rabu (24/5) tadi siang.

” Untuk prosesi penilaian ini, Kabupaten Gowa sudah cukup siap. Melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) kami sudah mengadakan pertemuan intens dengan melibatkan banyak SKPD (satuan kerja perangkat daerah) dan semua SKPD telah membuat inovasi-inovasi masing-masing sebagai trik percepatan menurunkan stunting di Gowa ini,” papar Rauf.

Dan inovasi-inovasi itu diantaranya adalah membentuk Dashat di 167 desa dan kelurahan di Gowa.

“Itulah aksi kerja nyata kami dalam mendukung aksi konvergensi penurunan stunting ini. Kami telah melakukan aksi nyata di lapangan. Di Dashat ini telah berjalan kegiatan rutin pemberian makanan bergizi untuk ibu hamil kekurangan energi kronik dan balita,” kata Rauf.

Wabup Gowa pun berharap, melalui Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Angka Stunting di Sulawesi Selatan ini, dapat berdampak baik bagi Kabupaten Gowa dan mampu menjadi acuan dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Gowa.

Terpisah, Kepala Dinas PPKB Kabupaten Gowa Sofyan Daud menambahkan, jika pihaknya saat ini mulai melakukan evaluasi pada pengukuran berat badan dan tinggi pada anak usia bawah dua tahun (Baduta) dan bayi lima tahun (Balita) sebagai evaluasi dari pelaksanaan Dashat tersebut.

“Sekarang ini kami sudah mulai mengadakan pengukuran untuk mengevaluasi pertambahan berat badan dan tinggi badan bagi bayi stunting. Dan Alhamdulillah dari evaluasi itu sudah terjadi peningkatan signifikan, ” kata Sofyan.

Disebutkannya, angka stunting di Kabupaten Gowa tahun 2023 ini menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) sudah cukup rendah hanya 5,5 persen atau 2.809 balita. Namun memang berdasarkan Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPBGM) angka stunting di Kabupaten Gowa masih berada pada 33 persen. Meski begitu kata Sofyan dirinya yakin penurunan akan terus terjadi apalagi Dashat terus menerus dilakukan.

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman yang membuka resmi Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Angka Stunting ini mengatakan dirinya telah melepas 200 delegasi tenaga kesehatan (Nakes) ke daerah guna melakukan sosialisasi percepatan penurunan angka stunting, dengan melakukan intervensi dan edukasi.

“200 Nakes ke daerah ini untuk melakukan intervensi dan juga edukasi. Intervensi penting karena sudah ada kasus yang terjadi. Sementara edukasi sangat penting untuk menghindari kejadian yang telah terjadi sebelumnya,” kata Andi Sudirman.

Dikatakan Sudirman, pada 2023 ini ada 515 desa yang menjadi target program penanganan stunting.

“Saya minta kabupaten kota juga semangat walaupun ada kebutuhan dan mengalami kekurangan dalam melakukan intervensi maka pemerintah provinsi siap membantu,” kata Gubernur Sulsel.

Dikatakannya, Pemprov Sulawesi Selatan juga telah mengeluarkan Keputusan Gubernur tahun 2022 tentang percepatan penurunan stunting yang melibatkan unsur pemerintah daerah, akademisi, organisasi masyarakat dan juga seluruh stakeholder untuk bersama-sama mewujudkan angka 14 persen stunting sebagai target nasional. –