MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar akan melaksanakan pemetaan terhadap seluruh jaringan drainase yang ada di Kota Makassar.
Pemetaan tersebut dilakukan akan menjadi database dalam menentukan langkah dan kebijakan apa yang akan dilaksanakan Pemkot Makassar ke depan terhadap saluran drainase yang ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Bidang Drainase, DPU Makassar, Nur Hidayat menjelaskan pemetaan dilakukan untuk memberikan data akurat kapasitas drainase kota dalam menanggung beban hujan ekstrim di Kota Makassar.
Untuk melaksanakan pemetaan jaringan drainase tersebut, Dinas PU mengajukan anggaran senilai Rp 2,5 miliar.
Dia mengemukakan, pemetaan ini akan menentukan kebijakan pembangunan drainase kota Makassar ke depannya.
“Akan ada perombakan besar-besaran sesuai dengan rencana Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto terkait revolusi drainase,” ungkap lelaki yang akrab disapa Dayat itu.
Lebih jauh dikemukakan, pemetaan yang akan dilakukan merupakan bagian dari upaya melaksanakan revolusi drainase yang digaungkan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.
Melalui pemetaan diharapkan identifikasi sarana dan prasarana air termasuk drainase yang ada di Makassar lebih akurat lagi.
“Pemetaan ini muaranya ke perbaikan saluran drainase. Mana yang masih berfungsi baik, mana yang rusak, mana yang tersumbat, termasuk mana yang harus diangkat sedimennya. Muaranya nanti agar Makassar bisa meminimalisir persoalan banjir yang kerap terjadi saat musim penghujan,” jelas Dayat.
Kemungkinan kata dia dari data ini bisa dilakukan pelebaran drainase, hingga penambahan.
Dia mengatakan beberapa wilayah timur drainasenya rata-rata adalah drainase tua dan butuh peningkatan. Adapula kawasan perumahan yang belum permanen drainasenya akan ditingkatkan.
Kemudian pemetaan ini juga bisa memberikan lokasi titik tinggi potensi banjir. Ini akan sangat membantu dalam penanganan, khususnya mencegah dini bencana banjir melanda masyarakat.
“Termasuk itu, kita akan hitung, akan dilakukan perhitungan kapasitas, berapa idealnya,” sambungnya.
Hidayat melanjutkan, pemetaan semacam ini seyogianya sudah pernah dilakukan oleh DPU Makassar, hanya saja data tersebut sudah tak lagi relevan dengan kondisi dan masifnya pembangunan di dalam kota.
“Ditambah ada cuaca ekstrim yang terjadi dan curah hujan kerap datang dengan intensitas yang tinggi. Itu sudah mau di-update, makanya diperbaharui,” jelasnya.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto sebelumnya mengatakan revolusi drainase ini merupakan bagian dari rencana pembenahan untuk menampung kapasitas air hujan yang masif.
“Jadi saya kira memang harus kita revisi kita punya drainase, kita akan rencanakan revolusi drainase,” ujar Danny.
Diharapkan banjir yang sempat melanda Makassar beberapa kali ini tidak kembali terulang dengan adanya perencanaan tersebut. (drw)