GOWA, BKM– Jelang perhelatan event akbar wisata Malino yang dikemas dalam program Beautiful Malino (BM) III pada 13, 14, 15 Juli mendatang berbagai persiapan dilakukan Pemerintah Kabupaten Gowa maupun Pemerintah Kecamatan Tinggimoncong.

Salah satu yang jadi perhatian pemerintah setempat adalah terkait harga-harga makanan dan minuman yang ditawarkan para penjualnya di sepanjang wilayah kota Malino, Kelurahan Malino.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini menjadi perhatian Pemcam Tinggimoncong disebabkan banyaknya keluhan pengunjung saat event Beautiful Malino II berlangsung tahun 2018 lalu. Keluhan paling tinggi dari pengunjung adalah terkait harga makanan dan minuman yang disuguhkan para penjual tanda ada harga standar. Akibatnya para pengunjung mengeluh. Contoh harga mie instan siram polos yang sebelumnya hanya 5.000 rupiah dinaikkan penjualnya antara 15.000 hingga 20.000. Harga-harga dadakan ini dinilai pengunjung sebagai upaya dadakan dari penjual melihat volume kunjungan pada Beautiful Malino cukup tinggi.

Event Beautiful Malino III kali ini dipastikan akah lebih meriah dan volume pengunjung juga dipastikan melebihi angka jumlah pengunjung di tahun 2018 yakni 60 ribu.

Tingginya jumlah pengunjung tersebut sudah pasti akan membuka peluang ekonomi bagia masyarakat Tinggimoncong secara umum. Mulai dari harga penginapan, warung makan hingga jajanan pasar lainnya.

Melihat kondisi dan bertolak dari pengalaman Beautiful Malino II sebelumnya, maka Pemerintah Kecamatan Tinggimoncong pun melakukan upaya antisipatif. Seluruh harga-harga tawaran warga sekitar diharapkan tidak naik sepihak dan tiba-tiba.

Karena itu Camat Tinggimoncong Andry Mauritz, Kamis (27/6/2019) siang didampingi Muspika meminta para pedagang pemilik warung makan, kedai cemilan hingga pemilik penginapan agar sepakat satu satu harga. Misalnya penjual makanan dan minum harganya seragam.

“Tidak boleh ada penjual makanan melakukan perubahan harga jualannya secara sepihak. Karena itu kami lakukan pembinaan terhadap pemilik rumah makan agar tidak menaikkan harganya terlalu tinggi saat Beautiful Malino,” kata Andry di tengah memimpin rapat bersama para penjual makanan dan minuman untuk mufakat menyeragamkan harga jualannya.

Terhadap pemilik penginapan juga diwanti-wanti tidak menaikkan harga terlalu tinggi saat event Beautiful Malino III ini.

“Jadi kami warning para penjual makanan dan minuman, pemilik penginapan dan penjual cemilan khas Malino dan lainnya untuk tidak semau hatinya menaikkan harga jualannya. Harga makanan harus seragam jangan nilainya amat mencekik kemampuan pengunjung yang notabene berasal dari berbagai kalangan mulai yang kurang mampu hingga yang sangat mampu,” jelas Andry. (saribulan)