BULUKUMBA, UJUNGJARI – Mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia Jamaluddin (KNPI) Sulawesi Selatan, Jamaluddin M Syamsir, mulai memperkenalkan diri ke masyarakat Kabupaten Bulukumba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Niatanya untuk memperbaiki kampung halaman di kaki pulau Sulawesi, sekitar 158 bagian selatan kota Makassar, dinilai telah sampai pada waktu yang tepat.
Bermodalkan relasi yang banyak di tingkat nasional, membuat pria kelahiran Kajang 1978 itu, berani membulatkan tekad.
Keponakan imam besar Islamic Center of New York Muhammad Syamsi Ali itu, bahkan telah menyebar baliho di sudut kecamatan hingga pelosok desa di Bulukumba.
Ia sadar, meski lahir dan menimbah ilmu hingga tingkat SMP di Kajang, dirinya tetap perlu melakukan perkenalan.
“Dari segi populasi, Bulukumba termasuk salahsatu terbesar di Sulsel. Sumber daya yang hampir komplit, mulai pertanian, laut udara, semua ada disini,” kata Bung Jaja, sapaan akrabnya, saat ditemui di Warkop Ovan Bulukumba, belum lama ini.
Sumber daya tersebut, lanjut dia, tinggal dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik, agar kesejahteraan rakyat dapat terpenuhi.
Politisi Partai Golkar itu sendiri memiliki beberapa gagasan yang bakal ia realisasikan kelak.
Bukan sombong, kata dia, namun jika ada forum untuk menyampaikan ide dan gagasan untuk Bulukumba kedepan, Bung Jaja mengaku siap.
“Kuncinya, bukan sumur yang cari timba. Tapi timba yang mencari sumur. Sebagai pemerintah kita harus membuka jalan, misalnya kita ingin kembangkan di bidang pertanian, kenapa kita tak membuka diri untuk meminta bantuan profesor dari pertanian misalnya,” ujar Bung Jaja.
Dan untuk mewujudkan hal itu, diperlukan ‘nerworking’ yang baik. Agar pemerintah tak patah arah dalam melakukan suatu trobosan.
Di era saat ini, lanjut dia, pemerintah harus hadir dalam masyarakat, tak boleh anti kritik dan membiarkan masalah berlarut-larut.
Olehnya, ia berharap, masyarakat Bulukumba bisa membuka diri, melihat calon atau kandidat yang layak memimpin Butta Panrita Lopi.
“Kenalilah saya dulu. Saya terbuka dan saya siap dikritik,” pungkas Alumnus UIN Alauddin Makassar itu. (min)