MAKASSAR,UJUNGJARI– Sekretaris Bapenda Makassar, Fuad Arfandi menyebutkan proyeksi PAD 2024 lebih kecil dibanding target PAD 2023. Selain itu kata dia beberapa program strategis yang tidak terealisasi pada 2022. Sehingga, program tersebut kembali dianggarkan pada 2023.
Menurut Fuad Arfandi program yang tidak terlaksana pada 2022 disebabkan berbagai faktor. Misalnya, proses perencanaan RKPD hingga penetapan APBD yang tidak optimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu dipaparkan Fuad Arfandi dalam forum konsultasi publik rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Makassar tahun 2024 yang dihelat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar di Karebosi Premier Hotel, Selasa (21/2/2023)
“Dengan dianggarkan kembali, maka harus disiapkan anggarannya,” kata Fuad.
Disebutkan pula bahwa tagline serapan minim, PAD kian melejit di tahun 2022 silam. Oleh karena itu, pihaknya tak ingin kondisi tersebut terulang kembali.
“Ya kami tidak ingin lagi terjadi. Yang perlu kami lakukan tentunya sinergitas yang didorong agar optimal,” paparnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Bappeda Makassar, Ichsan Said menjelaskan, forum konsultasi publik rancangan awal RKPD menjadi salah satu tahapan dalam penetapan APBD.
Rancangan awal RKPD kata dia dimulai sejak Desember lalu. Dan penyusunan rancangan awal RKPD dan dilanjutkan dengan agenda rancangan, berupa forum linstas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Musrenbang tingkat Kota Makassar.
Penetapan akhir RKPD ditargetkan pada Mei-Juni dengan mempertimbangkan jadwal penetapan RKPD Pemprov Sulsel.
“Nanti setelah Musrenbang lalu tahapan rancangan akhir dan penetapan akhir RKPD. Dan selanjutnya, penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang menjadi acuan dalam penetapan APBD pada November mendatang,” katanya.
RKPD saat ini mengusung tema yang meliputi mengoptimalkan produktivitas dan pembangunan infrastruktur dengan SDM yang unggul dan kompetitif, percepatan pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta menggapai kemandirian melalui percepatan pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Dan isu strategis pada tahun depan terdiri dari peningkatan kualitas SDM yang unggul, peningkatan imunitas kesehatan, peningkatan ekonomi yang kuat, kemacetan dan transportasi publik, cadangan air baku, air bersih dan sanitasi layak, persampahan dan ruang terbuka hijau.
Diketahui Forum konsultasi publik ini dibuka langsung Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto yang diwakili Asisten 1 Pemkot Makassar, Andi Muh Yasir.
Dalam forum ini Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar memproyeksikan pendapatan sebesar Rp4,5 triliun pada 2024 nanti.
Proyeksi pendapatan 2024 berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp2,3 triliun, pendapatan transfer Rp2,07 triliun dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp182,4 miliar. (Ishak Mappelawa)