GOWA, UJUNGJARI.COM — Pasca kejadian longsor di kawasan permandian alam air terjun Takapala di Lingkungan Bontotene, Kelurahan Bontolerung, Kecamatan Tinggimoncong beberapa hari lalu kini masih menyisakan bekas. Ratusan kubik material longsor yang mengalir dari atas tebing akhirnya dibersihkan manual Pemerintah Kelurahan Bontolerung bersama Babinsa serta warga setempat. Akses jalan menuju permandian air terjun Takapala pun ditutup sementara.

Penutupan itu dilakukan pemerintah setempat sejak pasca longsor hingga Senin (20/2) ini. Selain karena pemerintah setempat bersama para warga juga Babinsa melakukan gotong royong pembersihan material longsor yang sempat menimpa satu unit rumah warga milik Uddin Goppo ini juga karena dikhawatirkan kondisi sekita lokasi longsor masih sangat potensi adanya longsor susulan, apalagi sebuah batu besar yang belum jatuh terlihat siap menggelinding sewaktu-waktu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Makanya untuk sementara jalur jalan di kawasan menuju air terjun Takapala kita masih tutup dulu. Selain kondisi jalanan masih sangat licin oleh sedimen lumpur longsor sepanjang 100 meteran yang saat ini kita sementara bersihkan ramai-ramai juga karena ada batu besar di bagian atas jalanan ini belum jatuh ke bawah. Kita takutkan masih ada longsor susulan, ” kata Lurah Bontolerung Ramli Kiyo kepada BKM, Senin siang.

Dikatakan Ramli, saat membersihkan material longsor pun dia bersama warga dan aparat TNI serba berhati-hati. Sebab manakala hujan deras mengguyur disertai angin maka diyakini bahwa batu besar yang yang da di bagian atas tebing akan menggelinding ke bawah.

“Untuk sementara jalur jalan ke area air terjun masih kita tutup dulu karena 100 meter jalanan sangat licin, juga masih ada batu besar di atas belum jatuh turun berpotensi longsor susulan. Kami semua yang ada disini cuma memberanikan diri saja bergotong royong membersihkan sedimen lumpur, kalau berhenti hujan kita bersihkan lagi. Untuk masuk ke air terjun tidak ditutupji, pengunjung yang mau ke air terjun tetap bisa masuk tapi jalan kaki. Kendaraannya di parkir jauh. Masalahnya juga jalanan poros menuju Desa Majannang Kecamatan Parigi ini sangat sempit hampir tidak ada lahan kosong sisi jalan yang bisa dipakai parkiran, “papar Lurah Bontolerung bersama Babinsa Sertu Zulkifli.

Kepala Lingkungan Bontotene Muh Yunus, mengatakan, saat ini aktivitas jalan di poros Bontotene khususnya di kawasan jalur masuk air terjun memang sedang tidak bisa dilewati. Potensi longsor susulan masih ada.

” Kami disini serba hati-hati, karena jalur yang ditimpa material longsor berupa lumpur masih tebal dan sangat licin. Kondisi jalanan juga sempit sehingga jika harus melintas di jalur ini harus hati-hati. Itu disamping jalan tepat depan rumah korban longsor (Uddin Goppo) adalah jurang, ” kata Kepala Lingkungan Muh Yunus. –