TAKALAR, UJUNGJARI–Pemerintah hadir di tengah masyarakat adalah sebuah keharusan, baik suka maupun duka. Pemerintah harus menjadi pendengar yang baik akan keluhan dan curhatan masyarakatnya. Jika keluhan dan curhatan tersebut didengar langsung, maka penanganannya tentu juga bisa dilakukan secepat mungkin.
Filosofi berpikir inilah yang membuat Pemerintah Kecamatan Polongbangkeng Utara (Polut) menggagas program “Coffee Morning Jumat”. Kegiatan ini pun menjadi cara jitu Camat Polut, Ardiyanto Radjab mendengar langsung aspirasi dan keluhan masyarakatnya. Program ini sudah berjalan dua pekan usai Ardiyanto dilantik menjabat Camat Polut akhir Desember 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Ardiyanto, Coffee Morning Jumat adalah sarana silaturahmi antara masyarakat dengan Tripika Polut, sekaligus ajang mendengar langsung permasalahan yang terjadi di masyarakat. Coffee Morning Jumat dilakukan bergilir di tiap Desa dan Keluarahan. Program ini membawa manfaat besar untuk memastikan bahwa seluruh perangkat pemerintahan bekerja sesuai perannya sebagai pelayan masyarakat.
Menurut Ardiyanto, dalam kondisi pasca pandemi Covid 19, banyak permasalahan sosial kemasyarakatan yang terjadi, sehingga pemerintah harus turun dan hadir di tengah tengah mereka. Pemerintah harus mendengarkan keluh kesahnya warga untuk dirumuskan memjadi kebijakan.
“Jika ada masalah penting dan bisa mengambil kebijakan, maka kami akan mengambil kebijakan saat itu juga,” tegas Ardiyanto Radjab.
Anto sapaan akrab Camat Polut menambahkan, Coffee Morning Jumat ini akan rutin dilakukan. Tripika Polut akan bergandengan tangan dalam mengurai permasalahan yang disampaikan masyarakat.
“Hari ini, Coffee Morning Jumat digelar di Desa Lassang Barat dan Alhamdulillah dihadiri langsung oleh Kajari Takalar, Salahuddin, bersama seluruh pejabat utama Kejari Takalar, Kapolsek Polut dan seluruh Kepala Desa serta lurah se Kecamatan Polut. Dari hasil 2 kali kegiatan ini di bulan Januari, pemerintah Kecamatan Polut mengeluarkan kebijakan pengaktifan kembali Siskamling di seluruh dusun dan lingkungan, sebagai sarana keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” tegas Ardiyanto. (*)