MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Proses pengadaan lahan jalur kereta api Makassar-Parepare atau segmen E (Maros-Makassar) berjalan lamban alias jalan ditempat.
Buktinya, hampir dua bulan inventarisasi dan identifikasi lahan yang dilakukan oleh satgas A dan B dari BPN Makassar, belum juga rampung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan dari kegiatan itu, baru satu kelurahan yang diumumkan daftar nominatifnya, yaikni kelurahan Bira kecamatan Tamalanrea.
Sementara tiga kelurahan lainnya, masing-masing kelurahan Sudiang, Untia dan kelurahan Bulurokeng kecamatan Biringkanaya, belum ada kejelasan kapan daftar nominatifnya diumumkan.
Padahal sesuai ketentuan inventarisasi dan identivikasi lahan oleh satgas A dan B itu mestinya dilakukan hanya 30 hari kerja.
“Lambat sekali kerjanya panitia, progresnya jalan ditempat. Buktinya sudah dua bulan satgas A dan B bekerja, baru satu kelurahan yang diumumkan daftar nominatifnya. Padahal sesuai ketentuan, mereka harus rampungkan pekerjannya 30 hari kerja,” kata Muh Syakir Koordinator Lembaga Pemerhati Percepatan Jalur Kereta Api Sulsel.
“Dua bulan mereka bekerja, baru kelurahan Bira yang diumumkan daftar nominatifnya. Tiga kelurahan lainnya belum jelas, entah apa kendalanya,” pungkasnya.
Ia menyayangkan kinerja panitia yang sangat lamban dan tidak sesuai harapan. Padahal honor panitia sangat besar, namun pekerjaannya amburadul.
“Kami minta Kapala Kantor BPN Makassar selaku ketua panitia pengadaan lahan jalur kereta api segmen E mengevaliasi semua stafnya yang terlibat dalam satgas A dan B. Karena dalam dua bulan ini, tidak mampu bekerja maksimal. Semua harus di evaluasi, kalau perlu ganti staf yang mbalelo,” tegasnya. (drw)