BARRU,UJUNGJARI— Pihak DPRD Barru membeberkan jika proses pengadaan kendaraan dinas bupati Barru senilai Rp 2,6 milyar batal. Pasalnya mobil bermerk Toyota Landcruiser VXR belum di Indent dan sampai saat ini roda empat tersebut belum ada spesifikasinya dipihak dealer.

Ironisnya tunggangan baru bupati diakhir masa jabatannya sudah selesai proses tender. Berarti pembelian randis baru ini sudah disetujui antara pihak eksekutif dengan DPRD Barru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pengadaan randis Bupati batal karena hal teknis yakni Landcruiser VXR belum ada dipihak dealer mobil. Batalnya pembelian mobil ini diakui Ketua DPRD Barru Lukman, T saat ditemui Selasa(27/12) di kantor DPRD.

“Batalnya pembelian randis itu bukan karena ada pihak yang menghambat. Pihak Dewan dan eksekutif sudah menyetujui. Berarti sudah bisa dilakukan. Tetapi pengadaan mobil senilai Rp 2,6 milyar itu ternyata belum ada spesifikasinya didealer,” kata Lukman.

Sebenarnya pengadaan randis bupati oleh pihak dewan, kata Lukman, sudah dinilai wajar dan layak. Apalagi mobil Alphard bupati itu sudah pernah mogok.

Ketua DPRD Barru, Lukman menjelaskan pengadaan randis sudah diakomodir melalui APBD 2022. Tetapi jika benar-benar pengadaan randis bupati itu batal dan apabila ada rencana untuk diusulkan kembali melalui pengadaan ulang. Maka istilahnya kembali ke nol lagi, artinya harus dilakukan lagi proses pengadaan ulang pada periode 2023.

Hanya saja tidak ada jaminan dari pihak dewan. Apakah masih bisa memberikan pertimbangan untuk dilakukan pengadaan ulang randis tersebut. Apalagi masa jabatan Pak Suardi sebagai bupati Barru akan berakhir 2024. Dan pasti sangat sulit dilakukan pembelian randis bupati dimasa akhir jabatan bupati. Apalagi periode 2024 itu merupakan tahun politik.

Pembiayaan daerah memasuki tahun 2024, lanjut Politisi Nasdem ini, akan kembali membebani APBD karena akan ada perhelatan pemilu. Dimasa pemilu nanti ada pihak penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPU dan Bawaslu yang membutuhkan anggaran besar.

“Bahkan bukan hanya kedua lembaga ini yang akan memakai anggara besar dalam mensukseskan Pemilu. Melainkan ada juga anggaran pengamanan pelaksanaan pemilu dan alokasi anggaran lainnya,” pungkasnya( Udi)