GOWA, UJUNGJARI.COM — Hujan yang mengguyur selama dua hari tanpa henti disertai angin kencang mengakibatkan terjadinya longsor di wilayah Kecamatan Tinggimoncong dan Kecamatan Parangloe.
Longsor di Kecamatan Tinggimoncong terjadi di wilayah Bangkeng Tabbing, Lingkungan Bontotene, Kelurahan Bontolerung, Sabtu (23/12) pada pukul 03.00 Wita dinihari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Bontolerung ini ada tiga unit rumah terdampak yakni satu unit rumah tertimbun material longsoran dan dua unit rumah lagi milik Halim dan Dg Conci terbawa arus sungai Manappa (anak sungai Jeneberang di bagian hulu) yang mengarah ke sungai Jeneberang bagian hilir. Sementara dari hasil pendataan Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa diketahui ada tiga warga tewas tertimbun.
Dari tiga dinyatakan tewas, dua diantaranya telah ditemukan yakni Multazam Syarif alias Hasan dan Anwar. Sementara Muhammad Arsyad belum ditemukan, diduga Arsyad terseret material longsor hingga ke sungai.
Kepala BPBD Gowa Ikhsan Parawansa yang dikonfirmasi ujungjari.com, Sabtu pukul 13.56 Wita mengatakan, sebanyak 35 KK terdampak longsor di Bontolerung tersebut dengan taksiran kerugian sebesar Rp 500 juta.
“Saat ini kita melakukan assesment ke tempat kejadian longsot dan melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat. Dari hasil assesment kami, dibutuhkan penerangan, makan siap saji dan tenda apalgi kondisi hujan terus menerus turun. Sudah ada dua warga hilang ditemukan dan warha terdampak diungsikan ke tempat aman, ” jelas Ikhsan menambahkan pihak petugas penyelamatan sempat kewalahan melakukan pencarian korban hanyut terbawa arus sungai lantaran derasnya air sungai bahkan perahu karet yang digunakan tim ikut hanyut terbawa arus.
Sementara tambah Ikhsan kejadian longsor juga terjadi di Dusun Mala’lang, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe. Di Mala’lang ini terlapor tujuh rumah tertimbun dan satu orang meninggal dunia tertimbun dan sementara dilakukan pencarian.
Hal tersebut dibenarkan Kapolsek Parangloe AKP Mudatsir. DIkatakan Kapolsek, di Mala’lang, ada tujuh rumah tertimbun dan satu jiwa yang diduga tertimbun semenatra dalam proses pencarian oleh warga bersama TRC-PB BPBD Gowa, TNI Polri, Basarnas dan tim penyelamatan dari Dinas Damkar dan Penyelamatan Gowa. –