MALILI,UJUNGJARI.COM–Guna meningkatkan kecakapan personel dalam mengevakuasi korban gempa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Timur menggelar simulasi di Lapangan Soekarno Hatta, Malili, Rabu (07/12).

Simulasi ini melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi vertikal, stakeholders terkait seperti TNI/Polri, Basarnas, Tagana, Pemerintah Kecamatan, PMI, dan masyarakat. Hadir juga sejumlah murid-murid sekolah dasar dan disaksikan oleh Konsultan BPBD Provinsi Sulawesi Selatan, Leonardi Sambo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Simulasi diawali saat masyarakat lagi bersantai dan anak-anak sekolah sedang menjalani proses belajar mengajar lalu tiba-tiba terjadilah gempa bumi yang membuat masyarakat beserta anak-anak sekolah panik dan berhamburan keluar ruangan.

Tidak lama setelah terjadinya gempa, para relawan yang tergabung dalam TNI/Polri dan Satpol PP mulai terlebih dahulu menyelamatkan warga dan murid-murid sekolah untuk diarahkan ke tempat aman atau posko siaga bencana yang telah didirikan.

Kemudian datanglah Tim Basarnas dan PMI Kabupaten Luwu Timur yang langsung menelusuri area-area yang terdampak keras dari gempa tersebut untuk mencari korban-korban yang berjatuhan baik yang terluka parah maupun yang sudah meninggal dunia untuk segera dibawa pakai tanduk ke posko siaga bencana untuk didata dan diberikan perawatan.

Bupati Luwu Timur kemudian memimpin rapat bersama unsur Forkopimda, Basarnas, dan OPD terkait guna mendengarkan laporan korban bencana gempa dan membahas langkah-langkah apa yang harus dilakukan, selanjutnya menentukan status tanggap darurat berapa lama.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Lutim, Masdin di sela-sela kegiatan simulasi mengungkapkan BPBD bersama para stakeholders terkait melaksanakan kegiatan simulasi tanggap darurat bencana gempa bumi agar jika terjadi bencana gempa, bisa diketahui apa yang kita lakukan. (bs)