BARRU, UJUNGJARI— Khawatir dengan puluhan sapi yang mati mendadak dan belum diketahui penyakit apa yang menyebabkan. Kini warga dusun Alakkang desa Manuba kecamatan Mallusetasi terpaksa menjual paksa puluhan ternak sapi miliknya.

Berdasarkan laporan Sekretaris desa Manuba, Hendra menyatakan warganya sudah terhitung menjual paksa sapi miliknya sebanyak 58 ekor karena khawatir menyimpan ternak sapinya justru beresiko dihantui dengan adanya kematian mendadak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Warga lebih memilih menjual murah sapi miliknya dari pada dipelihara, tetapi selalu dihantui perasaan khawatir akan serangan penyakit yang menyebabkan sapi mati mendadak. Jadi lebih baik dijual murah saja,” ucap Hendra menirukan pengakuan warganya.

Selain warga Alakkang sudah jual paksa 58 ekor sapi demi menghindari penyakit dan mati mendadak. Hendra menyatakan di desa ini sudah ada 40 ekor sapi yang mati mendadak.

“Ironisnya sapi mati mendadak ini lebih banyak mati tidak diketahui penyakit apa yang menyebabkan. Pihak BBVET Maros baru mendeteksi satu ekor sapi mati karena virus Jembrana,” ujar Hendra.

Selebihnya, lanjut Hendra, dari puluhan sapi yang mati itu belum diketahui apa penyebab kematiannya. “Apakah akibat PMK atau apa. Hingga saat ini belum ada pihak yang bisa memberikan keterangan soal ini,” ujarnya.( Udi)