LUTIM, UJUNGJARI–Bupati Luwu Timur, H. Budiman didampingi Ketua TP PKK Luwu Timur, Hj. Sufriaty meresmikan Candi Bentar yang ditandai dengan pengguntingan pita di Pura Jagat Natha, Desa Kertoraharjo, Kecamatan Tomoni Timur, Minggu (09/10/2022).

Hadir pada Peresmian tersebut, Anggota DPRD Luwu Timur, I Made Sariana dan Rully Heryawan, Kadis PMD, Halsen, Kapolsek Tomoni Timur, Andi Muhtar, Ketua PHDI Kab. Luwu Timur, Putu Gede Sudarsana, Penyelenggara Hindu Kemenag Luwu Timur, Wayan Santika, Camat Tomoni Timur, Zulkifli Adi Saputra dan Ketua Adat Pura Jagat Natha, I Gede Edi Kamidana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua Adat Pura Jagat Natha, I Gede Edi Kamidana menyampaikan bahwa, Bangunan Pagar dan Candi Bentar merupakan bangunan yang dibangun pada tahun 1979 oleh para pendahulunya. Sejak tahun 2021 hingga sekarang telah dituntaskan pembangunannya seluas 180 M dengan luas keseluruhan pagar pada tempat suci sekitar 500 M. Adapun sumber dana berasal dari swadaya umat dan bantuan APBD kabupaten Luwu Timur Tahun 2022.

“Olehnya itu kami ucapkan terima kasih kepada bapak Bupati Luwu Timur beserta seluruh jajaran atas supportnya sehingga pembangunan pagar dan Candi Bentar Tahap 1 dapat berjalan dengan baik,” kata Ketua Adat Pura Jagat Natha.

Bupati Luwu Timur, H. Budiman mengucapkan selamat atas peresmian Candi Bentar Pura Jagat Natha. Beliau memberikan harapan semoga Candi Bentar menjadi simbol kebanggaan masyarakat Hindu di daerah Tomoni Timur sebagai salah satu bagian penting dalam pengembangan agama Hindu di Luwu Timur yang berdampak luas bagi peningkatan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Peresmian bangunan candi ini, kata Budiman, juga menandakan bahwa pemerintah daerah tetap berkomitmen membangun dan merenovasi rumah ibadah untuk memberikan kenyamanan bagi semua pemeluk agama dalam menjalankan ibadah spiritualnya.

“Keragaman dan kemajemukan merupakan realitas sosial dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Luwu Timur. Hampir semua suku, agama, adat dan budaya menyatu dalam bingkai harmoni masyarakat Bumi Batara Guru. Oleh karena itu, saya mengajak umat Hindu di Kabupaten Luwu Timur untuk terus meningkatkan kerukunan umat beragama dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan di daerah ini,” ujarnya.

Budiman mengungkapkan, Pemerintah sangat berkomitmen dalam mendukung pembangunan mental dan spiritual sebagaimana visi pemerintah daerah yakni berkelanjutan dan lebih maju berlandas nilai agama dan budaya. Pemerintah kabupaten juga mencanangankan program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebesar Rp 1 Miliar setiap desa diluar Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa dengab harapan Pemerintah Desa menjadi lebih produktif, dengan memberikan program padat karya untuk membangun infrastruktur, meningkatkan daya beli, maupun program-program berbasis potensi lokal desa.

Lebih lanjut Bupati menjelaskan, disektor pendidikan, Pemerintah Daerah juga tetap memberikan bantuan beasiswa bagi Mahasiswa Berprestasi dan Kurang Mampu. Hal ini bertujuan agar generasi muda Luwu Timur kelak memiliki standar SDM yang lebih baik dan mampu menjadi tuan rumah di kampungnya sendiri dan bersaing secara global dalam memajukan potensi daerah.

Beliau juga memberikan apresiasi kepada salah satu MC yang menyampaikan susunan acara menggunakan bahasa Inggris, hal tersebut membuktikan bahwa pengembangan sumber daya manusia terutama dalam penguasaan bahasa asing perlu terus digalakkan di Bumi Batara Guru.

“Para pejabat eselon dilingkup Pemkab Luwu Timur juga rutin menjalankan kegiatan pertemuan bahasa Inggris Toasmasters Club setiap minggunya sebagai life skill yang harus sejalan dengan kebutuhan modernisasi saat ini sebagai nilai tambah pelayanan kepada masyarakat,” ungkap Budiman.

Terakhir, orang nomor satu di Pemkab Lutim ini menyampaikan bahwa, pemerintah daerah juga melaksanakan program Ruang Terbuka Hijau (RTH) berupa penataan taman kota yang melibatkan partisipasi swasta seperti perusahaan, kontraktor, perbankan dan dunia usaha lainnya sebagai wujud sinergitas menjaga ekosistem lingkungan serta menyediakan ruang publik yang indah dan berkualitas.

“Dengan bersatu padu dan dilandasi semangat kebersamaan, sesulit apapun permasalahan, akan menjadi ringan dan jangan lupa untuk selalu berkomunikasi dengan Pemerintah daerah, niscaya apapun yang masyarakat butuhkan pasti terealisasi, kuncinya adalah kebersamaan,” pesannya.

” Kekuatan pembangunan bukan terletak pada masing-masing suku atau etnis, melainkan melalui kolaborasi, sinergi, persatuan dan kesatuan seluruh elemen masyarakat. Kita semua harus bekerja keras dan saling mendukung satu sama lainnya dalam mengatasi berbagai tantangan dan tugas pembangunan demi masa depan yang lebih baik,” tandas Bupati Luwu Timur. (ikp)