GOWA, UJUNGJARI — Sebesar Rp 18 miliar dikucurkan Kementerian PUPR RI tahun 2019 untuk Program Kotaku yang mencakup 10 titik untuk Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Injeksi pusat ini turun dengan ditandai peletakan batu pertama pengerjaan paving blok di Jalan Mustafa Dg Bunga, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Senin (20/5/2019) pagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Koordinator Kotaku Wilayah IV Sulsel, Nurliah Ruma dalam kesempatan tersebut mengatakan tahun ini hanya ada 10 dari 14 kelurahan di Kecamatan Somba Opu yang dialokasikan untuk anggaran ini.

“Jadi hanya 10 kelurahan yakni, Kelurahan Romangpolong, Samata, Paccinongang, Tombolo, Katangka, Kalegowa, Pandang-pandang, Sunggguminasa, Batangkaluku dan Tompobalang. Untuk tahap pertama baru enam kelurahan saja yang anggarannya telah dicairkan, sisanya 4 kelurahan masih menunggu DIPA tambahan,” jelas Nurliah Ruma.

Khusus di Kelurahan Romangpolong, yang termasuk dalam pekerjaan program Kotaku saat ini antara lain pengerjaan jalan paving blok, drainase tertutup dan penataan wilayah.

“Pengerjaan program Kotaku menelan anggaran sebesar Rp 748.250.000 yang bersumber dari dana BPM sebesar Rp 623.250.000 dan swadaya masyarakat sebesar Rp 125.000.000. Dan akan dikerjakan kurang lebih 120 hari ke depan atau sekitar empat bulan terhitung mulai 22 April hingga 6 September 2019 nanti,” ungkap Nurliah Ruma.

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Gowa Abdullah Sirajuddin menjelaskan sejak dua tahun lalu Dinas Perkimtan telah dibentuk oleh pemerintah daerah untuk mengawal secara teknis program Kotaku yang ada di Kabupaten Gowa.

“Perkimtan hadir ditempat ini dalam rangka peletakan batu pertama sebagai simbol dimulainya pekerjaan program Kotaku, karena salah tugas utama dari Perkimtan adalah mengawasi, melihat serta mensukseskan program Kotaku di Gowa,” kata mantan Camat Somba Opu ini.

Sekadar diketahui program Kotaku merupakan program pemerintah yang dikeluarkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementrian PUPR) sebagai program lanjutan dari program PNPM Mandiri Perkotaan.

“Saat ini, penanganan permukiman kumuh menjadi tantangan yang rumit bagi pemerintah kota/kabupaten, karena selain merupakan masalah, di sisi lain ternyata merupakan salah satu pilar penyangga perekonomian kota,” jelas Abdullah Sirajuddin.

Dirinyapun berharap masyarakat yang bermukim disini ikut mengawasi dan memelihara apa yang telah pemerintah berikan.

“Mari kita jaga apa yang pemerintah telah berikan dan upayakan untuk kita semua, karena disini ada nilai dari swadaya masyarakat,” tambah Kadis Perkimtan Gowa ini.

Turut hadir dipeletakan batu pertama tersebut, Lurah Romangpolong, Syamsuddin beserta jajarannya, Leader Kotaku Provinsi Sulsel Kalla Manta serta beberapa perwakilan BKM yang ada di Kecamatan Somba Opu. (saribulan)