MALILI,UJUNGJARI.COM–Hama tikus menjadi momok bagi petani karena sering menyerang tanaman dan menghambat produksi tumbuhan. Itu sebabnya hama tikus selalu menjadi musuh petani.

Ada banyak cara yang dilakukan dalam membasmi hama tikus. Di Desa Maramba Kecamatan Wotu, Luwu Timur, para petani membasmi hama tikus melalui Gerakan Sanitasi Lingkungan melalui Gerakan Pengendalian Tikus (Gerdal Tikus) yang lebih dikenal dengan Gropyokan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gropyokan merupakan salah satu teknik pengendalian hama tikus di areal persawahan dengan memburunya secara langsung, melalui pembongkaran lubang-lubang aktif yang dicurigai sebagai sarang tikus.

Beberapa hari lalu, petani di desa ini secara serempak melakukan Gropyokan secara srempak. Hadir dalam kegiatan ini Plh Koordinator BPP Kecamatan Wotu, Amiluddin Rasyid, SP bersama seluruh PPL, para pengurus kelompok tani, Petugas OPT dan Staf Desa Maramba.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Luwu Timur, Amrullah Rasyid, MM mengapresiasi inovasi petani di Desa Maramba yang melakukan penanganan hama tikus secara kompak. Menurut dia, kegiatan gropyokan seperti ini rutin dilaksanakan setiap dua kali setahun atau setiap mau turun sawah.

“Gropyokan ini rutin dilaksanakan dua kali setahun oleh petani di Desa Maramba untuk mengendalikan perkembangbiakan tikus yang setiap 21 – 25 hari mengalami kebuntingan,” tandas Amrullah.

Desa Maramba merupakan salah satu sentra pertanian di Luwu Timur. Areal persawahan di desa ini mencapai 267 hektare dengan produksi 1.816 ton dan profit 6.8 ton per hektare. (uma)