MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Puluhan kontraktor kecil dari berbagai daerah mengadukan nasibnya ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan.

Mereka berasal dari Kabupaten Gowa, Takalar, Maros dan Makassar guna menyampaikan aspirasinya, Selasa (14/5/2019) terkait adanya rencana pemerintah provinsi yang akan menggabung paket atau program proyek kecil agar menjadi besar, sekaligus menghilangkan paket penunjukan mendapat dukungan dari Kordinator Kabupaten Sulsel Jaya Gowa, Djaya Jumain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Korkab Sulsel Jaya Gowa, Djaya Jumain, berharap Gubernur Nurdin Abdullah membatalkan penggabungan paket dan tetap membuka paket penunjukan langsung demi menghidupi kontraktor kecil pendukung Prof. Andalan yang tersebar di sulawesi selatan.

Djaya Jumain, menambahkan kontraktor kecil belum siap bersaing. Sebab tidak memiliki fasilitas atau modal yang besar untuk bersaing dengan pengusaha besar yang punya modal cukup.

“Kita takutnya kontraktor kecil gulung tikar karena perusahaannya tidak beroperasi padahal tahun sebelumnya hidup dari proyek penunjukan,” ujarnya.

Djaya jumain juga mendukung Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Sulsel Darmawangsyah Muin yang telah menolak penggabungan paket-paket kecil dan sudah menyurat ke Gubernur dan Biro Pembangunan untuk membuka ruang adanya paket penunjukan.

“Semoga perjuangan kontraktor kecil di DPRD Sulsel mendapat perhatian Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sehingga kontraktor yang kecil yang sementara ini bingung dengan kebijakan pemerintah dapat terselesaikan dan kontraktor kecil ini dapat kembali bekerja,” tutup Djaya Jumain. (**)