GOWA, UJUNGJARI.COM — Sebanyak 48 peserta pelatihan berbasis kompetensi program pendidikan dan pelatihan vokasi yang digelar dua tahap di UPT BLK Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa mengantongi sertifikasi keterampilan menjahit dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Sulsel.

Sertifikasi ini diserahkan langsung Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gowa Asriawan Umar didampingi Kepala UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Gowa Muhlis di sela penutupan pelatihan tersebut di aula UPT BLK Gowa, Rabu (31/8) siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepada para peserta pelatihan yang kini berstatus alumni pelatihan vokasi atau menjahit tersebut, Kadis Nakertrans Gowa mengatakan sertifikasi yang telah dikantongi para alumni pelatihan ini menjadi modal utama membuka usaha mandiri ataupun melamar di perusahaan-perusahan konveksi atau garmen.

” Mendapatkan sertifikasi dari LSP ini adalah sebuah prestasi tersendiri dan memang diinginkan banyak orang, karena itu manfaatkan sertifikasi ini dan terapkan ilmu yang telah diperoleh selama pelatihan vokasi. Kalau ada kendala, silahkan koordinasi ke Disnakertrans Gowa, kita akan bantu, semisal anda ingin mengembangkan usaha mandiri maka Disnakertrans akan membantu untuk mendapatkan modal usaha perbankan, ” kata Asriawan.

Selain meminta para alumni pelatihan vokasi ini memaksimalkan ilmu yang diperolehnya, Asriawan juga mengingatkan alumni peserta untuk menjaga sebaik-baiknya sertifikasi dari LSP tersebut.

“Sertifikasi ini seperti ijazah. Sangat penting dimiliki jika ingin mendaftar pada sebuah lembaga besar dan lainnya. Sertifikasi profesi ini adalah sebuah pengakuan bahwa alumni pelatihan menjahit ini hasil karyanya atau produknya tidak diragukan lagi. Jadi pergunakan sebaik mungkin jangan hanya jadi pajangan rumah. Saya juga mengarahkan sebaiknya para alumni membekali diri dengan kartu kuning atau kartu pencari kerja supaya lebih bisa terdata lebih baik di pemerintah, ” tambah Asriawan.

Sementara itu Kepala UPT BLK Disnakertrans Gowa Muhlis mengatakan, untuk pelatihan berbasis kompetensi program pendidikan dan pelatihan vokasi tahun 2022 ini pesertanya berjumlah 112 orang.

Tahap pertama 64 orang dan sudah mengantongi sertifikasi, dan untuk tahap dua ini berjumlah 48 orang. Dari total peserta ini sebanyak 95 persen dinyatakan kompeten dan mengantongi sertifikasi dari LSP. Para peserta pelatihan menjalani pelatihan ini selama 250 jam pelajaran atau selama 33 hari.

” Alhamdulillah para peserta selama mengikuti pelatihan cukup antusias. Mereka gembira lantaran dari nol ataupun sebatas sekadar tahu saja akhirnya sudah tahu dan mahir menjahit. Dan mereka sangat yakin bisa dirikan usaha setelah mereka selesai pelatihan ini, ” kata Muhlis.-