GOWA, UJUNGJARI.COM — Ratusan siswa dari berbagai SMP di Gowa memadati ruangan gedung D’Bollo di Jl Tumanurung, Sungguminasa. Para siswa ini hadir mengikuti kegiatan literasi digital untuk mewujudkan smart city melalui kearifan lokal, Senin (22/8) lalu.

Dihadapan siswa siswi ini Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengajak siswa agar memperbanyak membaca dan membudayakan literasi digital dalam kesehariannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu dikatakan Adnan karena memasuki era disrupsi digital ini, seluruh aspek kehidupan manusia semuanya sudah berlandaskan digitalisasi. Kehidupan gadget sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat, jangankan pelajar, ibu rumahtangga pun menjadikan gadget ini kebutuhan prioritas untuk mendapatkan informasi terkini dunia.

Karena itu kata Adnan, Pemerintah Kabupaten Gowa terus mempersiapkan diri memasuki era disrupsi digital atau inovasi digital ini. Di mana secara penuh berbagi upaya dilakukan untuk mengembangkan literasi digital di seluruh sektor, terutama di lingkungan pemerintah kabupaten sendiri.

“Era digitalisasi adalah sebuah keniscayaan. Dalam memasuki era tersebut hal yang perlu dipersiapkan adalah memberikan literasi digital kepada seluruh pihak. Mengenal literasi digital, seseorang akan memiliki kecakapan terhadap pengetahuan menggunakan media digital, alat komunikasi, dan jaringan teknologi lainnya. Sehingga ini akan memberikan dampak bagi kita untuk kreatif, percaya diri, hingga berpikir kritis, ” urai Adnan dalam kegiatan yang menghadirkan narasumber lainnya seperti Rizki Ameliah Cawidu selaku Koordinator Program Literasi Digital Kemenkominfo RI dan Syamsu Rizal, Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Sulsel.

Adnan mempertegas mengapa saat ini harus berbicara literasi digital? Karena perkembangan zaman telah mengharuskan manusia menggunakan teknologi.

“Semua menuju digitalisasi informasi. Sekolah saja pembelajarannya sudah terdigitalisasi. Bahkan ibu rumahtangga sekalipun sudah menjadikan digitalisasi adalah prioritas,” sebut Adnan.

Adnan pun menegaskan para siswa untuk memperkaya diri dengan banyak membaca baik melalui buku maupun mendapatkan informasi melalui gadget dan peralatan digital lainnya.

“Hal pertama yang harus dilakukan jika ingin meningkatkan literasi digital adalah meningkatkan daya baca. Misalnya pada sektor pendidikan dengan mendorong pelajar untuk meningkatkan daya baca mereka. Saya yakin adik-adik yang ada di hadapan saya ini minat bacanya semua tinggi. Tapi daya bacanya kurang. Hasil survey menunjukkan bahwa 100 persen jumlah penduduk Indonesia, 60 persennya itu ialah pembaca berita tapi sayangnya dari 60 persen itu, 40 persennya hanya baca judul. Belum dibaca isinya langsung dia bagikan beritanya,” kata Adnan.

Karena diantaranya kerap hanya baca judul sehingga banyak terjadi informasi hoaks sebab dari hanya baca judul saja, link informasi atau berita itu langsung dibagikan atau dishare ke medsos dan pengguna android lainnya. Akibatnya muncul spekulasi informasi hoaks.

“Karena itu baca berita sebelum mensharenya. Jangan menelan bulat-bulat sebuah informasi yang tidak jelas. Baca dulu keseluruhan jangan cuma baca judul, pahami dan cek kebenarannya. Inilah yang sebenarnya kita maksud perbanyak literasi digital dan bijak dalam menggunakan medsos dan sebagainya, ” paparnya lagi.

Adnan pun membeberkan data BPS yang menunjukkan jumlah penduduk mayoritas Indonesia hari ini adalah generasi milenial, generasi Z dan post gen-Z.

“Apa kelebihan dan kekurangannya? Karakter generasi ini pasti mahir berteknologi, karena anda lahir, sarana dan prasarana teknologi dan internet sudah ada. Adek-adekku sekalian, kalian lahir di era teknologi yang sudah bagus, internet juga sudah bagus. Mahir berteknologi, suka berkomunikasi, lebih mandiri, lebih toleran dan penuh ambisi tapi ingat ada kaidah-kaidah yang harus kita pahami dan menjalankan era digital ini agar tidak kebablasan, ambil yang positif,” kata Adnan.

Adnan pun menyinggung hal negatif yang kerap dilakukan generasi milenial sekarang yakni suka mengumbar privasi di media sosial. Oleh karena itu, Adnan juga berpesan untuk dapat lebih memilah informasi yang ingin disampaikan kepada publik. Karena ini menyangkut privasi bukan hanya pribadi saja, tapi juga kelompok bahkan keluarga.

“Insha Allah di November nanti Pemerintah Kabupaten Gowa akan meresmikan Perpustakaan Umum untuk masyarakat Kabupaten Gowa. Didalamnya ada perpustakaan digital, jadi adekku sekalian akan bisa berkunjung dan belajar ke sana nantinya,” papar Bupati Gowa. –