BARRU, UJUNGJARI— Upaya pihak KONI memfasilitasi suporter PSM yang berdomisili di Barru untuk membeli tiket setiap laga PSM di Stadion BJ Habibi, justru menuai reaksi protes dari Sekretaris IPSI Kabupaten Barru, Samid.

Sekretaris Ikatan Pencak Silat Indinesia( IPSI) Cabang Barru, Samid menyoroti langkah KONI yang bertindak diluar AD/ART Organisasi Olah Raga ini karena didalam AD/ ART menunjukkan bahwa KONI itu bukan Badan Usaha. Jadi terlalu sulit menerima  alasan KONI membuka layanan penjualan tiketing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut Samid menuturkan jika sampai membuka layanan dibidang tiketing, maka sama saja namanya KONI bertindak sebagai Calo.

“Saya melakukan protes ini karena ingin menyelamatkan KONI. Semua orang tahu bahwa Induk Organisasi Olah Raga ini menggunakan dana APBD dan di RKA nya tidak ada satu sen pun untuk tiketing,” ucap Samid dengan nada protes.

Dikatakan Samid, KONI mau ambil dari mana untuk membuka usaha itu?. Langkah KONI ini bisa menjadi pertanyaan para cabor termasuk DPRD dan Ini perlu diketahui teman-teman.

 Samid juga tak menampik konsepnya KONI bagus. Tetapi pertanyaannya alokasi dana yang akan dipakai dari mana karena RKA nya itu untuk cabor

Langkah KONI membuka layanan penjualan tiketing perlu kita tegur sebagai upaya kebaikan organisasi. “Apalagi saya bicara sebagai Sekretaris cabor IPSI.  Kalau ada pejabat yang membela saya siap hadapi. Apalagi Kami ini bagian dari KONI sehingga wajib memberikan teguran,” bebernya.

Secara terpisah Ketua KONI Barru, H Muttalib Kadir yang dihubungi Minggu(21/8) malam, tentang adanya reaksi protes dari Sekretaris IPSI Samid,  menanggapi datar saja.

“Pihak KONI dalam hal ini bukan melakukan penjualan tiket. Tetapi hanya memfasilitasi para suporter agar lebih mudah memperoleh tiket,” ujar H Thalib.

Jadi pihak KONI, kata H Thalib hanya menyiapkan tempat di kantor KONI untuk membantu supporter dalam pembelian tiket. “Kami sebatas mendaftarkan saja nama pemesan tiket. Apalagi dalam proses ini sama sekali bukan pihak KONI yang menyiapkan anggaran. Tetapi harga tiket itu dibayar sendiri pihak pemesan,” terangnya.

Sebelumnya banyak suporter asal Barru yang meminta ke KONI, lanjut H Thalib, untuk difasilitasi proses tiketing dan sudah dilakukan saat PSM versus Arema Malang.

Suporter merasa terbantu dengan cara ini, dari pada beli tiket ditangan calo yang harga tiket tribun tertutup yang normalnya Rp 200 ribu, justru dijual hingga Rp 280 ribu.

“Adapun proses tiketing yang kita fasilitasi tetap sesuai dengan harga normal dan kami tidak memperoleh keuntungan dari tiketing. Sekali lagi KONI sebatas memfasilitasi saja,” pungkasnya. ( Udi)