Penulis: Dany Amrul Ichdan Direktur
Hubungan Antar Lembaga PT MIND ID – BUMN Indonesia

BELUM lama ini, sebuah prestasi ditorehkan oleh BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID. Mining Industry Indonesia itu resmi menjadi salah satu anggota United Nations Global Compact (UNGC) pada tanggal 18 Juli 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

UNGC adalah pakta PBB untuk mendorong bisnis dan perusahaan di seluruh dunia agar mengadopsi kebijakan berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial, serta melaporkan implementasinya. Keberadaannya diumumkan oleh Sekjen PBB saat itu Kofi Annan dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia pada 31 Januari 1999.

Setahun kemudian, UNGC secara resmi diluncurkan di Markas Besar PBB di New York City pada 26 Juli 2000. Hingga hari ini, wadah ini menghimpun tak kurang dari 12.000 peserta, terdiri atas 8.000 bisnis dan 4.000 entitas non-bisnis.

Sejumlah brand dunia ada di sana, sebut saja misalnya Starbucks, L’Oreal, Bayer AG, Coca-Cola, 3M, Deloitte, dan lain-lain. “Dan hari ini, MIND ID ada di antaranya,” ujar Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Amrul Ichdan, di Jakarta, baru-baru ini.

Saat UNGC berulang tahun ke-15 tahun 2015, Sekjen PBB Ban Ki-Moon memberi support yang luar biasa. Katanya, “Bisnis dapat menjadi kekuatan global untuk kebaikan”. Bukan hanya itu, Sekjen PBB asal Korea itu juga menambahkan, “Advokasi dan teladan dapat mendorong tindakan untuk mencapai kehidupan yang bermartabat bagi semua orang”.

Saat ini, MIND ID terikat pada keharusan melaksanakan 10 prinsip dalam kegiatan bisnisnya. Goal-nya adalah terwujud tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) tahun 2030.

Dan yang pasti, seperti dikemukakan Dany, status keanggotaan pada UNGC menunjukkan komitmen dan keseriusan MIND ID terkait pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) itu. “Siapa MIND ID, ya semua anggotanya, seperti PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah,” ujar Doktor Business and Corporate Strategic Management, Universitas Padjadjaran, itu.

Dipastikan, status keanggotaan UNGC akan membawa kebaikan bagi MIND ID dan bangsa Indonesia ke depan. Kalimat “Mining for better tomorrow” tidak hanya sekadar slogan. Keanggotaan UNGC akan mendorong perusahaan tambang ke rel semestinya, sebagai bagian penting soko guru perekonomian negara, seperti dicita-citakan para pendiri bangsa.

Menurut Dany, penguatan hilirisasi, sejalan dengan visi besar Kementerian BUMN, termasuk instruksi Presiden Joko Widodo. Produksi tambang akan diolah menjadi barang jadi atau setengah jadi, agar memberi nilai tambah. “Dalam prosesnya, mengedepankan prinsip green economy, green process,” tegas pria berdarah Minangkabau kelahiran Palembang 22 Juni 1975, itu.

Dany Amrul Ichdan menambahkan MIND ID tidak hanya menegakkan tanggung jawab dasar terhadap manusia dan planet, tetapi juga mempersiapkan perusahaan untuk kesuksesan jangka panjang dan masa depan yang lebih baik.

Sepuluh Prinsip UNGC terdiri dari Prinsip mengenai Hak Asasi Manusia, Tenaga Kerja, Lingkungan dan Anti Korupsi merupakan perwujudan dari The Universal Declaration of Human Rights, The International Labour Organization’s Declaration on Fundamental Principles and Rights at Work, The Rio Declaration on Environment and Development, dan The United Nations Convention Against Corruption.

“Dengan menjadi anggota UNGC, MIND ID berdiri sejajar dengan perusahaan tambang dunia terkemuka lainnya selaras dengan rencana jangka panjang MIND ID untuk menjadi World Class Company yang memiliki komitmen keberlanjutan” ujar Dany.

Green Mining

Akhir-akhir ini konsep green mining mengemuka seiring meningkatnya kesadaran para pemangku bisnis pertambangan untuk lebih peduli terhadap keberlangsungan lingkungan. Green mining atau yang biasa kita kenal dengan Penambangan Hijau memberikan pedoman bagi sektor pertambangan bahwa pembangunan berkelanjutan masa depan harus tercapai.

Tujuan penting green mining adalah meminimalkan dampak lingkungan dan sosial yang merugikan di semua tahapan operasional. Green mining membantu mengatur operasional sedemikian rupa sehingga aman, tidak menimbulkan bahaya bagi penduduk lokal dan lingkungan.

Salah satu fungsi green mining juga membantu memulihkan area pertambangan agar memberikan manfaat berkelanjutan khususnya untuk pemanfaatan penggunaan lahan lainnya.

Konsep green mining, menurut Dany, menjadi salah satu terobosan untuk menurunkan emisi karbon dan mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Hadirnya green mining memberikan pengaruh besar dalam industri pertambangan karena harus adaptif dengan konsep tersebut.

Dany mengatakan konsep ini sudah dilakukan di area penambangan di bawah naungan MIND ID. Dia mengatakan ada enam pilar yang dilakukan untuk mendukung pengurangan karbon dari industri pertambangan.

“Ada pengembangan ekonomi, smart mining hingga komunitas. Kami menyiapkan kegiatan dan rencana eksplorasi yang sesuai dengan ESG, dengan penanaman pohon, fit dengan masyarakat setempat hingga memberikan nilai tambah ekonomi,” kata Dany.

MIND ID telah menyiapkan peta jalan untuk menerapkan konsep green mining. Dengan begitu, ada kepercayaan internasional kepada holding pertambangan ini dalam mengurangi emisi karbon.

Dalam pengembalian lahan bekas tambang, MIND ID telah menyusun perencanaan utilisasi. Dany mencontohkan PT Timah melakukan pengembalian fungsi lahan tambang, menjadi lahan produktif dan eco-tourism.

“Kami bangun museum tambang, dan ada kawasan kuliner dan exposure UMKM, sehingga lahan tersebut menjadi lebih produktif. Itu kegunaan utilisasi daerah pasca tambang menjadi area komersial,” kata dia.

Terakhir, Dany Amrul Ichdan menyinggung sekilas ihwal tujuan besar MIND ID, hadir untuk memberikan sumbangsih terbaik bagi negeri dengan mengutamakan profesionalisme, integritas serta bersinergi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik di masa depan. MIND ID mengemasnya dalam filosofi AKHLAK.

AKHLAK adalah kependekan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Maknanya, Amanah memegang teguh kepercayaan yang diberikan. Kompeten, terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Harmonis, saling peduli dan menghargai perbedaan. Loyal, berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Adaptif, terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. Kolaboratif, membangun kerja sama yang sinergis. (*)