GOWA, UJUNGJARI.COM — Sungguh nahas bagi Praka Rahman Lili. Personel TNI yang bertugas sebagai Tayanrad Pokko Ton II Kipan A, Kesatuan Yonif Raider 754/ENK) yang juga adalah warga Dusun Lemoa, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulsel, awalnta hendak menolong dua warga yang terjebak dalam sumur tua, namun malah ikut terjebak dan akhirnya tewas.

Peristiwa ini terjadi di Dusun Tokka, Desa Bissoloro, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, Sulsel, Rabu (20/7/2022) sekira pukul 16.00 Wita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Praka Rahman Lili (40) akhirnya tewas setelah ikut pingsan dalam sumur sempit dimana Daeng Nojeng (46) dan Ansar (27) warga Dusun Jenemaeja, Desa Barugaya, Kecamatan Bungaya, telah lebih dahulu terjebak didalamnya.

Daeng Nojeng yang kesehariannya adalah petani itu sebelum nahas menimpanya sementara membenahi rumahnya dan membongkar lapisan cor di atas lubang sumur tua di pekarangan rumahnya.

Rencananya setelah membongkar coran sumur yang beberapa bulan lalu memang sengaja ditutup karena tidak difungsikan lagi. Namun karena sekalian membenahi rumahnya sehingga sumur itupun dibongkar untuk dibenahi juga.

Seperti dijelaskan Dg Ngoyo (46) yang merupakan tukang batu berdomisili di Mangempang, Desa Bissoloro, kebetulan dirinya melihat aktivitas Daeng Nojeng sebelum maut menjemputnya.

Daeng Ngoyo mengatakan saat jam menunjukkan pukul 16.00 Wita itu, Daeng Nojeng dilihatnya masuk ke dalam sumur katanya untuk menambah kedalaman sumurnya yang sudah lama tidak dipakai. Namun beberapa menit setelah masuk ke sumur yang dalamnya diperkirakan 8 meter itu, Daeng Nojeng tidak bersuara bahkan ketika dipanggil-panggil oleh Dg Ngoyo bersama yang lainnya, tidak ada sahutan dari arah sumur.

Lalu Ansar bergerak turun hendak memastikan kondisi Daeng Nojeng. Buruh ini pun bergegas turun namun berselang beberapa menit Ansar pun tidak bersuara lagi setelah warga lain disekitar sumur memanggilnya.

Melihat kondisi ini, Praka Rahman Lili yang kebetulan sedang berlibur ke rumah mertuanya di Tokka itu yang masih tetangga dengan Daeng Nojeng langsung bergegas ingin menolong kedua korban sebelumnya. Tanpa pengaman, Praka Rahman langsung turun ke sumur.

Ternyata personel TNI inipun tak lagi bersuara saat diteriaki warga dari atas sumur. Pihak keluarga Daeng Nojeng, Ansar dan Praka Rahman pun mulai panik. Mereka mengira-ngira bahwa ketiga korban pingsan karena tak ada udara di dalam sumur.

Sekitar pukul 18.20 Wita barulah ketiganya berhasil dievakuasi dari sumur menggunakan tali. Ketiga korban dikeluarkan satu persatu dan Daeng Nojeng sudah dalam keadaan meninggal dunia kemungkinan untuk selamat susah sebab Daeng Nojeng posisi paling bawah setelah Ansar dan Praka Rahman. Sedang Ansar dan Praka Rahman sempat dibawa ke rumah sakit dan Puskesmas Bontomarannu namun sayang nyawa keduanya juga tidak tertolong.

Ketiga korban telah dimakamkan oleh masing-masing keluarga setelah berhasil dievakuasi (dikeluarkan) dari sumur maut tersebut.

Kepala Desa Bissoloro Abdul Gani yang dikonfirmasi, Rabu malam membenarkan jika sumur tua yang berada dekat rumah korban Dg Nojeng membuat celaka tiga warga sekaligus.

” Saya belum tahu bagaimana awal kejadiannya sehingga ada tiga orang masuk sumur. Yang jelas ketiganya menjadi korban. Kita serahkan kepada polisi yang mengusutnya,” sebut Kades Bissoloro Abdul Gani.

Sementara itu Kapolsek Bungaya Iptu Sugiharto yang dikonfirmasi Kamis (21/7/2022) siang mengatakan pihak Kepolisian telah melakukan olah TKP namun tetap lanjut melakukan penyelidikan seputar kasus sumur yang menelan tiga jiwa ini.

” Sampai saat ini aparat Kepolisian masih menyelidiki apa sebenarnya penyebab ketiga warga ini jatuh dan tewas akibatnya. Kita belum tau apakah para korban tewas karena kekurangan oksigen atau bagaimana yang jelas kami masih melakukan penyelidikan. Saat dievakuasi, Daeng Nojeng telah meninggal dunia, sedang dua korban lainnya sempat dibawa ke rumah sakit namun tidak berapa lama keduanya juga meninggal dunia, ” sebut Kapolsek Bungaya.-